Otomania.com - Untuk menjaga suhu mesin tetap optimal, ada baiknya untuk mengganti air radiator dalam interval waktu tertentu secara rutin.
Penggantian air radiator bisa menguras seluruh isinya atau menambah debit air radiator bila berkurang.
Jika menguras air radiator secara menyeluruh, apakah harus menggunakan cairan radiator flush?
"Bila air radiator tidak diganti dalam jangka waktu yang cukup lama ya harus pakai cairan radiator flush agar lebih maksimal kurasnya," ujar Yono, kepala mekanik Bengkel DTM Station dikutip dari GridOto.com (4/2).
Air radiator yang lama tidak diganti terus berputar dan lama kelamaan kandungan kimianya sudah bercampur dengan kotoran yang menimbulkan endapan bahkan kerak.
Baca Juga : Tutorial Kuras Radiator Pakai Cairan Flushing, Bisa Dilakukan Sendiri
Kotoran inilah yang bisa mengganggu sirkulasi pada saluran jalur air radiator yang memengaruhi kinerja pendinginan mesin.
Radiator flush memiliki sifat abrasif yang bisa mengikis kotoran yang mengendap dan menghilangkan kerak serta flek dari air radiator lama yang tidak diganti.
"Selain itu radiator flush dipakai kalau air radiator pernah tercampur dengan cairan lain atau air," lanjut Yono.
Misalkan mobil pernah mengalami keadaan darurat dan air radiator diisi dengan air mineral.
Baca Juga : New Jupiter MX Sudah Bore Up, Radiator Motor Ini Bisa Jadi Subtitusi
Kandungan kimia coolant yang tercampur dengan kandungan air mineral membuat kinerja sistem pendinginan mesin tidak optimal.
Sifat dari radiator flush bisa mengeringkan isi dari sistem radiator mobil dari kandungan air yang tersisa dan kotoran di dalamnya.
Sehingga ketika diisi air radiator yang baru tidak meninggalkan kotoran dan endapan.