Otomania.com – Langkah Mazda di Indonesia yang memilih fokus di segmen SUV pada tahun 2018 lalu ternyata ada hubungannya dengan tren mobil di dunia.
Menurut Roy Arman Arfandy, Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia, agen pemegang merek Mazda di Tanah Air, pasar Indonesia justru berbeda sekali.
Bicara pasar terbesar di Indonesia, MPV masih jadi pilihan utama. Di segmen ini Mazda punya Biante atau VX-1. Tapi kini tak terlalu diseriusi oleh Mazda.
Baca Juga : Gak Perlu Nunggu Sampai Bulukan, Model Baru Mazda Akan Lebih Cepat Masuk Indonesia
Hal ini bertolak belakang dengan pasar mobil di dunia, tipe sedang dan SUV memang sedang naik daun.
Untuk diketahui, menurut Roy, Mazda di Singapura misalnya, lebih banyak menjual tipe sedan ketimbang MPV.
“Kalau di dunia sebetulnya market sedan lebih besar daripada MPV. Di Singapura, Mazda3 Sedan dan Mazda6 Sedan jadi mobil paling laris. SUV malah enggak banyak,” bebernya.
Berdasar tren pasar dunia, Mazda secara global pun akhirnya memilih fokus di segmen sedan dan SUV.
“Kami terpaksa harus mengacu kepada arahan dari Mazda Jepang,” jelas Roy Arman Arfandy.
“Kenapa mereka fokus ke sana dan seolah-olah meninggalkan market MPV? Karena secara global pangsa pasar sedan dan SUV itu besar sekali, mencapai puluhan persen market sharenya,” jelas Roy.
Baca Juga : Cerita Roy Arman Arfandy, Asal Usul Mazda Dikelola Oleh Eurokars
Sementara segmen MPV secara global pasarnya lebih kecil, hanya di Indonesia MPV punya market share yang besar.
“Kami sebagai distributor resmi tentu mengikuti arahan dari pusat. Masukan tentu ada, tapi karena market kami masih kecil dibandingkan dengan market global, ya kami harus mengalah,” tutupnya.