Otomania.com - Minyak rem punya spesifikasi atau kode seperti halnya oli.
Kode yang digunakan oleh minyak rem ada DOT 3, DOT 4, DOT 5 hingga DOT 5.1.
Nah, apa sih bedanya kode-kode tersebut?
"Kode DOT itu mengacu untuk titik didihnya. Semakin angkanya tinggi maka semakin tinggi titik didihnya," buka Peter Dionisius Manajer Promosi PT Autochem Industri, distributor produk Prestone di Indonesia.
Baca Juga : Fortuner Ugal-ugalan Tabrak Mobil dan Motor, Niat Jahat Terkuak
DOT 3 minimal titik didihnya adalah 205 derajat celcius.
DOT 4 untuk titik didih minimal 230 derajat celcius.
Sementara yang tertinggi DOT 5 untuk titik didih 260 derajat ceclius
"Jadi motor-motor skubek di bawah 150 cc itu masih bisa pakai DOT 3 karena kinerja rem memang tidak terlalu tinggi," bilangnya lagi.
Baca Juga : Gak Puas Tampang Innova, Fortuner dan Yaris Standar, TCO Bisa Jadi Solusi
"Kalau motor-motor sport 250 cc ke atas bisa lebih tinggi lagi titik didihnya," yakin Dion.
"Jadi kalau motor sport kenapa harus DOT 4 karena kinerjanya pasti lebih tinggi dari motor bebek atau matic," tutur Dion lagi.
Kalau kecepatannya lebih tinggi maka tentu saja kinerja rem akan lebih tinggi dan bisa bikin suhu sistem pengereman juga lebih tinggi.
Makanya, dibutuhkan minyak rem yang punya titik didih lebih tinggi untuk mengimbangi kerjanya.
Sekarang mengerti kan apa arti kode DOT di minyak rem.
Jangan sampai salah.