Otomania.com - Pilihan helm premium untuk naik motor, sangat banyak.
Bahkan, beberapa negara membuat perangkat pelindung kepala ini.
Ternyata tiap helm punya perbedaan masing-masing sesuai negara pembuatnya.
Kali ini, kita akan bahas perbedaan helm produksi Asia dan Eropa, Helmet Lover wajib tahu nih.
Lalu, apa saja yang bikin berbeda antara helm Eropa dan Asia?
“Berdasarkan pengalaman, karakter helm kurang lebihnya mirip seperti motor asal kedua benua tersebut,” yakin Arif Rahman, pemilik toko spesialis helm seken branded Arf Performance.
Dalam memilih helm, beberapa aspek seperti ukuran, model, serta harga adalah hal yang paling utama untuk ditentukan.
(Baca Juga : Merek Helm Yang Paling Banyak Digunakan Pembalap MotoGP di 2019)
“Dari segi ukuran, keduanya ada yang menawarkan custom fitting. Namun dalam kondisi standar biasanya produk Asia lebih pas di kepala orang Indonesia,” jelasnya.
Oleh sebab itu, belakangan pabrikan Eropa juga menawarkan ukuran khusus kepala Asia dengan istilah Asian Fit.
Kalau dari segi model, bisa dikatakan bahwa produk Eropa tampil lebih menarik dan beragam dibanding produk Asia.
“Helm merek Eropa punya model beragam, sehingga harganya ada yang lebih murah atau lebih mahal dibanding merek Jepang atau helm lokal,” tambah Arif.
Untuk kemiripan karakter helm dengan motor produk Eropa utamanya ada pada aspek perawatan dan suku cadang.
Baca Juga: Cuci Helm Sendiri Ternyata Mudah! Modalnya Cuma Wadah Shampo dan Sikat Gigi, Begini Caranya
“Helm Eropa ketersediaan suku cadangnya lebih sulit didapat dan harganya cenderung mahal. Selain itu lebih sensitif akan cuaca di Asia,” ujarnya kemudian.
Selain itu, dari segi bentuk helm juga masing-masing punya ciri khas.
Helm bikinan pabrikan Asia punya desain lebih membulat.
Sedangkan helm buatan Eropa umumnya punya desain lebih besar dan area dagu yang lebih besar.
Ini berkaitan juga dengan bentuk kepala yang memang agak berbeda antara kebanyakan orang Asia dan kebanyakan orang di Eropa.
Makanya, desain juga berbeda.