Gara-gara Macet Jakarta, Uang Rp 67 Triliun Melayang di Jalan

Parwata - Selasa, 11 Desember 2018 | 11:52 WIB

Ilustrasi kemacetan di Jakarta (Parwata - )

Otomania.com - Uang Rp 67 triliun melayang di jalan Jakarta karena macet, hal ini dijelaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ia menyebut data tersebut berdasarkan dari Bappenas.

"Kami tahu Jakarta macet. Banyak sekali kendaraan lalu lalang di Jakarta," ucap Budi melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Tak hanya dari segi ekonomis, hal ini juga membuat terganggunya psikologis masyarakat ibu kota.

(BACA JUGA: Versi Baru Bakal Hadir, Penjualan Daihatsu Xenia Lancar Jaya)

"Itu membuat pergerakan harian di Jabodetabek 47,5 juta perjalanannya tiap hari," bebernya.

Bahkan Menhub menyebut kalkulasi kerugian yang dialami di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun.
Untuk itu, dalam upaya mendukung pengembangan kawasan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan transportasi massal.

Budi mendorong penambahan kapasitas kereta khususnya kereta Commuterline Jabodetabek untuk mempersingkat jarak kedatangan antar kereta (headway).

(BACA JUGA: Demi Keamanan, Menhub Beri Stiker Menyala pada Badan Truk

Secara garis besar, TOD merupakan konsep pembangunan yang mengintegrasikan sistem transit tranportasi dan tata guna lahan untuk mengurangi mobilitas penduduk dan penggunaan kendaraan pribadi, sekaligus mendorong orang untuk beralih menggunakan kendaraan umum.


Menurut dia, kehadiran hunian berbasis TOD di 3 stasiun ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat khususnya di Ibukota yang selalu menghadapi kemacetan lalu lintas.