Nasib Helm Custom Trooper, Dipuja Dunia Terganjal di Negeri Sendiri

Parwata - Jumat, 7 Desember 2018 | 17:00 WIB

Proses pencetakan cangkang helm custom Trooper di Solo, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/ ARISKA ANGGRAINI) (Parwata - )

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Bp. Triawan Munaf @triawanmunaf bersama Direktur KUSTOMFEST Lulut Wahyudi @lulut_retro menyerahkan Helmet KUSTOMFEST "Indonesian Attack 2018" kepada Presiden Mooneyes Inc. Mr. Shige Suganuma @mooneyesjp @ssss_521_ssss . • • KUSTOMFEST "Indonesian Attack 2018" llustrasi Artwork @dikileos, Helmet by @troopercustom, Hand-Painted by @exsoutheast Bergerak bersatu untuk karya Indonesia yang lebih baik! • • #kustomfest #kustomfest2018 #hcs2018 #mooneyes #mooneyesjp #dikileos #trooperhelmet #titahargayoga #exsoutheast #kustomkulture #1ndonesia #japan @kustomfest @bekrafid

A post shared by Trooper Custom Helmet (@troopercustom) on

Dari event itulah, Trooper yang disokong Bekraf bisa menggelar pameran di Jepang.

"Sayangnya, kita belum SNI. Kita pernah dikirim email sama pihak SNI. Tapi, karena kondisi pabrik kita seperti ini, jadi belum bisa dapat," ungkap dia.

(BACA JUGA: Valentino Rossi Ikut Balap Reli Monza, Rivalnya Para Juara Dunia)

Untuk mendapatkan SNI, Oki bercerita, produk yang dibuat harus berstandar pabrikan.

Artinya, produk buatannya harus sama persis dengan sampel yang diuji oleh pihak SNI.

"Produk kita kan full hand made dengan fiber. Yang diminta pihak SNI harus sama persis dengan produk pabrik lain," ucap Oki.

Selain itu, modal yang mepet untuk mendirikan bisnis juga menjadi penghalangnya untuk mendapatkan SNI.

"Saya cerita kondisi kita seperti ini, Pihak mereka tau kami dari media, lihat kodisi kami seperti ini mereka juga enggak nemu solusi," ucapnya.

(BACA JUGA: Dikira Jetski, Gak Tahunya Yamaha NMAX di Kali, Dicuci?)

Meski belum memiliki SNI, helm Trooper pun tetap memenuhi standar keamanan.