Otomania.com - Curah hujan di Jakarta sudah mulai tinggi, perlu diwaspadai saat menerjang air genangan tinggi atau banjir.
Sebaiknya pemilik mobil matik tidak menerjang genangan air yang tinggi atau banjir.
Namun, bila Anda terpaksa melewatinya, maka pemilik mobil matik perlu mewaspadai beberapa hal ini.
Ini karena mobil transmisi otomatis cenderung memiliki risiko lebih tinggi ketika menerjang banjir dibanding mobil transmisi manual.
"Transmisi otomatis bekerja secara komputerisasi dan menggunakan perangkat elektrikal dimana air adalah musuh utamanya," tegas Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Apakah Mobil Manual Lebih Kuat Lewati Banjir Dibanding Mobil Matic? Ini Kata Bengkel
Akibat komponen elektrikal atau kabel listrik terkena air adalah timbulnya korsleting atau hubungan arus pendek.
Korsleting ini bisa terjadi baik di satu titik kabel komponen modul maupun satu area komponen modul transmisi otomatis.
"Korsleting menyebabkan arus listrik mengalir melebihi kapasitas di dalam satu jalur arus listrik ke dalam komputer transmisi, komputer transmisi otomatis bisa terbakar dan transmisi tidak bisa digunakan," jelas Hermas.
Hal lain yang perlu diwaspadai berikutnya adalah bila mobil Anda merupakan produksi tahun 2000 ke bawah atau transmisi otomatis yang bekerja secara mekanikal menggunakan kawat.
Saat menerjang banjir, air berpotensi masuk ke dalam gearbox transmisi otomatis model ini.
Air yang masuk ke dalam gearbox dan tercampur dengan oli transmisi bisa menyebabkan kerusakan dan menimbulkan karat pada komponen di dalamnya.
"Untuk mobil produksi modern sangat minim sekali potensi air masuk ke dalam gearbox, namun patut diwaspadai elektrikalnya," ujar Hermas.
Baca Juga: Jangan Nekat, Segini Batas Aman Mobil Matik Bisa Menerjang Banjir