Otomania.com - Kecelakaan kendaraan di jalan sering terjadi karena tabrakan.
Ternyata, faktor insiden tabrakan itu dipengaruhi faktor jarak pengereman mobil.
Ada banyak faktor yang memengaruhi jarak pengereman mobil.
Umumnya jarak pengereman sebuah mobil itu banyak dipengaruhi oleh faktor internal kendaraan.
"Pertama adalah kecepatan mobil, dengan besar tekanan rem yang sama maka semakin tinggi kecepatan pasti jarak pengereman akan lebih jauh daripada kecepatan yang lebih lambat," tegas Adrianto Sugiarto Wiyono, Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
(BACA JUGA: Jajal Motor Yamaha R1, WSBK Nawarin Lewis Hamilton Balap Beneran)
Hal kedua adalah berat mobil atau beban yang diangkut mobil.
Mobil dengan bobot lebih berat atau membawa beban lebih berat akan membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh dibandingkan mobil yang bobot atau beban dibawa lebih ringan.
Contohnya pengereman mobil A yang hanya diisi pengemudi saja dan diisi oleh 7 penumpang.
Maka jarak pengereman mobil yang diisi 7 penumpang akan lebih jauh dibanding saat diisi satu orang.
Pasalnya, saat terjadi pengereman kendaraan yang lebih berat akan memberikan gaya tarik ke depan yang lebih besar.
(BACA JUGA: Tampil Menarik, Fasilitas JPO Di Jakarta Dihias Motif Batik)
Ketiga, sistem atau teknologi pengereman yang disematkan di mobil juga memberikan pengaruh jarak pengereman.
"Rem ABS akan memberikan jarak pengereman yang jauh lebih pendek daripada sistem rem tanpa ABS, terutama di jalan yang licin karena mengurangi risiko ban terkunci saat mengerem," jelas Adrianto.
Keempat, ban juga menjadi faktor yang sangat memengaruhi jarak pengereman karena berkaitan dengan grip atau daya cengkeram ban ke permukaan jalan.
Komponen inilah juga yang memiliki kontak langsung dengan permukaan aspal dan menjadi perantara antara mobil dengan permukaan jalan.
(BACA JUGA: Yamaha XMAX Kelewat Hedon, Baru Urusan Lampu Sudah Keluar Rp 16 Juta)
"Kelima, suspensi pun juga memiliki pengaruh dalam jarak pengereman, karena berkaitan dengan meredam gaya tarik ke depan dari berat kendaraan saat mengerem," ujar Adrianto.
Jika suspensi memiliki karakter yang lembut cenderung menimbulkan brake dive yang besar saat mengerem.
Efek brake dive tersebut memberikan gaya tarik ke depan dari berat kendaraan yang menambah jarak pengereman.
"Faktor-faktor tersebut juga kembali lagi dari kondisi kendaraan yang dimiliki pemilik mobil, bagaimana pemilik bisa menjaga kondisi mobil dengan terawat agar bisa aman dalam berkendara," tegas Adrianto Sugiarto Wiyono.