Otomania.com - Tren penjualan line-up kendaraan komersial Daihatsu, yaitu Hi-Max, nggak stabil setahun belakangan ini.
Performa penjualan mulai tahun 2017 turun drastis, hanya terjual 440 unit atau sekitar 36 unit per bulannya.
Potret penjualan di 2018 lebih anjlok lagi, selama Januari-April cuma 85 unit yang terjual.
Itu berarti Daihatsu Hi-Max terjual 21 unit per bulan.
(BACA JUGA: Tembus Ribuan Unit, Jawa Tengah Andalan Jualan Wuling)
Padahal, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menargetkan penjualan 200 unit per bulan.
Oleh karena itu saat ini Hi-Max sudah berhenti produksi, seperti yang diungkapkan Rudi Ardiman, Corporate Planning Division Head PT ADM.
"Udah enggak produksi sejak awal tahun 2018, itu sekitar Maret atau April," ujar Rudi Ardiman beberapa waktu lalu.
Salah satu alasan disetop produksinya Hi-Max itu karena permintaan Terios dan Rush yang meningkat.
(BACA JUGA: Marc Marquez Juga Manusia, Jujur Bilang Gak Bisa Menang Terus-Terusan)
"Kami fokus pada peningkatan permintaan, kalau Oktober ya 147 persen permintaan Terios, jadi kami support ke permintaan customer," jelas Buddy Ardiman.
"Cuma ngabisin stok, jadi tahun depan kami lihat lagi, karena itu beralih ke produksi line-nya Terios," sambungnya.
(BACA JUGA: Masuk Jurang 50 Meter, Toyota Innova Rusak Parah 4 Orang Jadi Korban)
Namun jika ada konsumen yang ingin memesan Hi-Max, Daihatsu akan menyiapkannya, tetapi harus sesuai dengan minimum permintaan.
"Untuk minimum permintaan ada hitung-hitungannya, setiap model beda, ada hitungan volumenya sehingga itu layak untuk diproduksi," pungkasnya.