Otomania.com - Sistem pembakaran mesin diesel modern seperti Mitsubishi Pajero Sport, sudah dilengkapi alat bernama exhaust gas recirculation yang disingkat dengan EGR.
EGR memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi gas buang kembali ke dalam ruang bakar.
Hal tersebut dilakukan untuk menekan kadar nitrogen oksida (NOx) yang terkandung pada emisi gas buang.
Terpapar NOx dalam jangka waktu panjang akan sangat berbahaya bagi lingkungan hidup termasuk kesehatan tubuh manusia.
(BACA JUGA: Persis Slogannya, Marquez Satu Hati Sama Lorenzo Soal Motor MotoGP)
EGR yang terdiri atas katup (valve) yang digerakkan secara elektronis ini akan mengisap sebagian dari gas buang kemudian mengalirkan kembali ke dalam ruang bakar melalui saluran intake.
Namun bagi sebagian pemilik Pajero Sport, fungsi EGR kerap dikeluhkan lantaran ikut memicu ketebalan jelaga asap knalpot.
Menurut Wedha, founder Indo Pajer Community (IPC), faktor kualitas solar yang buruk dengan PPM (part per million) tinggi, dapat menimbulkan timbunan kerak pada EGR valve.
"Efeknya bisa membuat performa mesin jadi drop," tambahnya.
(BACA JUGA: Model Anyar Dah Bisa Pesan, Toyota Avanza Lawas Diskon Puluhan Juta)
Tak heran kalau banyak pemilik Pajero Sport yang tak memfungsikan lagi fungsi dari EGR ini.
"Banyak kok yang sudah menutup saluran di EGR-nya, supaya asap knalpot lebih bersih," tandas Wedha lagi.
Jangan ge-er, ternyata copot komponen EGR di Pajero Sport memang bikin performa jos, tapi risiko racun NOx makin tinggi alias berbahaya.
Konsekuensinya memang akan menjadikan kadar NOx lebih tinggi dari kondisi standarnya, namun dapat meningkatkan performa mesin karena bisa membuat tarikan mesin lebih enteng dan responsif.
(BACA JUGA: Ducati Pakai Teknologi F1 Di Tes Pramusim MotoGP Jerez, Buat Apa?)
"Peningkatan tenaga mulai terasa di atas 2 ribu rpm, tapi tidak terlalu signifikan karena hanya terasa ketika akselerasi saja," jelas Dede dari bengkel resmi Mitsubishi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Solusi terbaik jika tak ingin fungsi EGR menurun, saran Dede, selalu rutin membersihkan EGR valve berikut pipanya setiap 10 ribu km atau 6 bulan sekali.
"Bisa juga dengan membejek gas lebih dalam saat akselerasi. Supaya putaran mesin lebih tinggi, yang otomatis ikut membuang jelaga yang tersisa di saluran gas buang di saluran," terang Dede.