Siapa Gerangan Carlos Ghosn? Kabar Dipecat Nissan Sampai Heboh

Joni Lono Mulia - Selasa, 20 November 2018 | 10:40 WIB

Carlos Ghosn (Joni Lono Mulia - )

Otomania.com - Dunia otomotif diguncang kabar heboh berkaitan dengan ditahan dan dipecatnya Carlos Ghosn, CEO dari grup Renault-Nissan-Mitsubishi.

Carlos Ghosn dituduh melakukan manipulasi dengan tidak melaporkan dana sekitar 5 Miliar Yen (sekitar Rp 646 Miliar) pendapatan dalam kurun waktu lima tahun, termasuk beberapa pelanggaran undang-undang keuangan Jepang.

Menurut keterangan resmi Nissan, Carlos Ghosn juga dikonfirmasi melakukan banyak pelanggaran signifikan lain, seperti penggunaan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Lalu siapa gerangan sih Carlos Ghosn itu?

Carlos Ghons Lahir di Porto Velho, Brazil, pada 9 Maret 1954, perjalanan hidup Ghosn ternyata cukup berliku.

(BACA JUGA: Urus Samsat Gak Perlu Antre Lagi, Tahun Depan Sudah Online Semua)

Ghosn bersama keluarganya pindah ke Lebanon, lalu jadi warga negara Prancis.

Ia sukses meraih dua gelar teknik mesin, pertama dari Ecole Polytechnique pada 1974 dan Ecole des Mines de Paris pada 1978.

Karier Ghosn dimulai saat ia bekerja sebagai management trainee di Michelin.

Karirnya melejit, ia pun lantas menjabat sebagai manager di pabrik Michelin di Le Puy, Prancis.

Tak berhenti di situ, Carlos Ghosn pun akhirnya menjabat head of research untuk pengembangan ban industri Michelin pada pertengahan 1980-an.

(BACA JUGA: Anak Motor Paham Siapa Lay, Giliran Yamaha R3 Kena Lapis Emas)

McKinsey&Company
Karir Carlos Ghosn melejit di Michelin

Sampai kemudian, Carlos Ghosn berhasil  menjabat sebagai chief operating officer (CEO) di Michelin North America pada 1988.

Meski kariernya melejit, beredar gosip bahwa karier Ghosn bakal stagnan di Michelin.

Pasalnya, Michelin adalah perusahaan keluarga.

Pada 1996, Carlos Ghosn hijrah ke perusahaan mobil asal Prancis yang nyaris bangkrut, Renault.

(BACA JUGA: Yang Ramai Sekarang Ternyata Cuma Model Pre-Production, Model Gesits Sesungguhnya Januari 2019)

Berusaha menyelamatkan Renault dari kebangkrutan, Ghosn pun mulai melakukan 'diet ketat' untuk menekan pengeluaran perusahaan.

Carlos Ghosn tutup pabrik Renault di Belgia dan berhentikan 3.300 karyawan.

Menyadari Carlos Ghosn sebagai asset bernilai, Chairman Renault, Louis Schweitzer suntik 7 juta Dolar Amerika Serikat. 

Kemudian, mengakuisisi 44,4 persen saham Nissan dan mengirim Carlos Ghosn ke Tokyo sebagai CEO pada tahun 1999.

(BACA JUGA: Mitsubishi Triton Baru Dibikin Ceper, Lampu Xpandernya Hilang)

Carlos Ghosn pun bertindak cepat dan radikal untuk menyelamatkan Nissan, salah satunya dengan tutup lima pabrik dan berhentikan 21.000 karyawan.

Carlos Ghosn bahkan juga mulai membangun aliansi bersama Mitsubishi pada 2016, dan menjadikannya Nissan-Renault-Mitsubishi jadi empat perusahaan otomotif terbaik.

(BACA JUGA: Mobil Terbakar Bikin Teka-Teki, Meledak Usai Isi Bensin)

Aliansi ini berhasil menjual 10,6 juta mobil pada 2017 dan punya karyawan sebanyak 450.000 orang di seluruh dunia.

Ironis, Carlos Ghosn diduga melakukan penggelapan uang, kariernya pun terhenti dan dia kini terancam tinggal di balik jeruji tahanan..