Jalan Trans Papua, Dulu Perlu Berminggu-Minggu, Sampai Nginap Di Jalan

Ignatius Ferdian - Sabtu, 17 November 2018 | 14:00 WIB

Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Trans Papua (Ignatius Ferdian - )

Sebelumnya, untuk menempuh jarak yang sama diperlukan waktu hingga berminggu-minggu lamanya.

Kehadiran jalan Trans Papua tersebut diharapkan mampu memangkas waktu tempuh distribusi barang, kebutuhan logistik, dan masyarakat.

"Kita harapkan dengan selesainya jalan-jalan Trans Papua ini mobilitas barang, mobilitas orang, pengiriman logistik bisa lebih cepat lagi dan akhirnya menurunkan biaya-biaya logistik transportasi. Saya kira arahnya ke sana," ujar Presiden.

Meski menargetkan untuk dapat diselesaikan dengan cepat, Kepala Negara menekankan bahwa kualitas tetap menjadi prioritas utama.

(BACA JUGA: Proyek Tol Solo-Ngawi Terselamatkan, Disuntik Dana Segar)

Hal itu untuk menekan biaya pemeliharaan jalan yang memang tidak murah.

"Selalu saya tekankan soal kualitas yang baik sehingga bisa dipakai lama. Biaya pemeliharaan jalan-jalan di tengah hutan kan juga mahal."

"Jadi kalau kualitasnya baik, sekian tahun bisa kita pakai terus," tandasnya.

Sementara itu, saat meninjau kilometer 84 ruas jalan Merauke – Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Jokowi mengatakan bahwa ruas jalan tersebut semula merupakan jalan berlumpur.

“Dulu jalannya berlumpur menuju ke Boven Digoel, yang sering pada nginep di jalan. Sekarang jalannya sudah selesai tapi ini juga baru saja selesai, baru saja. Markanya juga belum ada juga,” ucap Presiden.