Mobil Mitsubishi Mirage warna hitam dengan nomor polisi B 2743 BFE itu ditemukan di wilayah Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Kamis lalu.
Di dalam mobil, polisi menemukan sebilah pisau dan bercak darah.
Hasil autopsi jenazah JST menujukkan ada luka di leher yang disebabkan sayatan senjata tajam. Wajah JST juga lebam.
Diduga kuat pisau yang ditemukan di dalam mobil digunakan para pelaku untuk melukai di leher JST.
(BACA JUGA: Video Viral Jambret Berulah di Flyover, Pengojek Online dan Penumpang Jatuh Tersungkur)
Jenazah JST awalnya ditemukan tanpa identitas. Jenazah itu mengambang di Sungai Ciracap, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Rabu pekan lalu.
Dari sejumlah ciri-ciri yang ada, anak JST, H, menyatakan bahwa itu adalah ayahnya.
Ayahnya hilang sejak 5 November.
Sebelum hilang, JST menjemput seorang penumpang berinisial Y dari Duta Harapan Indah, Jakarta Utara untuk diantar ke Kapuk Pasar Alam, Jakarta Barat.
JST menerima order itu pukul 22.15 WIB dan diperkirakan tiba di lokasi penjemputan pukul 22.35 WIB.
Namun, pada pukul 22.44 WIB, ponsel milik JST tak lagi aktif.
Dari data aplikasi GrabCar, JST belum menurunkan penumpang yang memesan jasa taksi onlinenya.