Otomania.com - Terpuruknya Yamaha yang dikabarkan karena ditinggal Jorge Lorenzo langsung dibantah Managing Director Movistar Yamaha, Lin Jarvis.
Hal tersebut langsung dikatakan Jarvis dalam wawancaranya bersama Crash.net, di sela pekan balap MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang akhir pekan lalu.
Terpuruknya Yamaha dibuktikan setelah Jorge Lorenzo pindah ke Ducati.
Mereka hanya meraih tiga kemenangan lewat Maverick Vinales dan satu lewat Valentino Rossi sepanjang MotoGP 2017.
(BACA JUGA: Lupakan MotoGP Malaysia, Valentino Rossi Langsung Nonton Barcelona VS Inter Milan)
Bahkan Yamaha tak lagi menang sejak Rossi berkuasa di MotoGP Belanda musim 2017.
Kemenangan baru kembali dirasakan tim Movistar Yamaha di MotoGP Australia 2018.
Maverick Vinales menang usai melewati 25 balapan tanpa satu pun kemenangan, yakni paceklik terpanjang Yamaha sepanjang sejarah di MotoGP.
Sejak awal 2017 Johann Zarco berkali-kali mengaku harus meniru gaya balap Lorenzo demi memaksimalkan potensi terbaik YZR-M1.
(BACA JUGA: Kenapa Yamaha Cuma Pakai Satu Knalpot di YZR-M1?)
Beberapa mekanik Yamaha bahkan masih yakin bahwa gaya balap Lorenzo merupakan yang terbaik bagi M1.
Meski begitu, Lin Jarvis ragu Yamaha hilang arah hanya karena kepergian Jorge Lorenzo.
"Saya rasa tidak," kata Lin Jarvis dilansir dari Crash.net.
"Jika Anda lihat awal tahun lalu dan melihat apa yang dilakukan Vinales sepanjang musim dingin," lanjut Lin Jarvis
"Beberapa balapan pertama, ia punya misi, kuat dan cepat," sambung Lin Jarvis.
"Ada perubahan pada ban sejak kepergian Lorenzo," imbuh Lin Jarvis
"Jadi sungguh penting untuk tahu mengapa kadang kami tak mampu membuat ban Michelin bekerja dengan baik," ungkap Lin Jarvis.