Kepulan asap hitam tebal yang terlihat dari kawasan perkotaan merupakan hasil pembakaran ban yang sengaja dilakukan.
Pasalnya, saat itu hampir sebagain besar unit tangki pemadam, dari berbagai unsur bergegas ke lokasi kejadian, mengira ada kebakaran permukiman.
"Bukan permukiman, tapi sengaja membakar ban. Banyak yang terkecoh, karena kalau dilihat dari kota, asap memang tebal. Tapi, saat itu belum ada yang memastikan kalau itu hanya ban dibakar," ucap Kasi Evakuasi dan Penyelamatan, Damkar Kota Samarinda, Abdul Rahman.
Dia menilai, seharusnya seluruh unsur harus dapat menahan diri terlebih dahulu sebelum adanya kepastian, pasalnya tidak jarang informasi yang belum akurat membuat banyak pihak terkecoh.
(BACA JUGA: Nahas, Jam Terbang Sopir Kurang, Truk Tabrak 31 Mobil Hingga 15 Tewas)
Hal itu juga sebagai upaya untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Semestinya harus dipastikan terlebih dahulu, apa yang terbakar, sistem lingkungannya seperti apa, setelah informasi tersebut akurat, baru bergerak," ucapnya.
Dia juga menyayangkan tindakan warga yang sengaja membakar ban tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak terkait.
Seharusnya warga tersebut dapat memperkirakan dampaknya, jika ban yang dibakar banyak yang dapat mengakibatkan timbulnya asap tebal, seharusnya melapor terlebih dahulu.
"Warga juga harus laporkan dahulu kalau mau ada aktivitas membakar, laporkan ke kami biar bisa kami sebarkan ke unsur yang lain, agar hal seperti ini tidak lagi terjadi," harapnya.
Truk tangki itu sendiri berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.40 Wita. Selama proses evakuasi, jalanan tersebut lumpuh, pasalnya truk yang terbalik menutupi sebagian besar badan jalan.