Kelistrikan Motor Eropa Sensitif, Lampu Mati Aja Perlu Diagnostic Tools

Irsyaad Wijaya - Jumat, 2 November 2018 | 20:30 WIB

Letak posisi aki di motor Ducati (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com – Banyak kepercayaan, produk motor Eropa sering problem kelistrikan.

Masalah paling umumnya, mesin sulit dihidupkan karena aki gampang tekor, terlebih jika jarang dipakai.

Nah, apakah ada penyebab khusus kenapa motor Eropa seperti keluaran Ducati sering mengalami tekor aki?

“Pertama perlu diingat bahwa motor apapun kalau jarang dipakai tentu kondisi aki jadi cepat drop,” buka Rahadi Wibowo, Manajer Workshop Ducati Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan.

(BACA JUGA: Jarang Dipakai Jarak Jauh, Aki Motor Malah Cepet Tekor, Kok Bisa?)

Sebab, saat tidak digunakan aki tidak mendapat pengisian daya seperti halnya motor yang sering dipakai jalan.

“Dengan tersematnya beragam perangkat elektronik yang kompleks, risiko terjadi gangguan memang lebih besar dibanding motor yang berbasis perangkat analog,” tambahnya.

Kelistrikan juga berisiko terganggu apabila pengguna melakukan pemasangan aksesori aftermarket tanpa pengetahuan yang cukup.

“Dapat dikatakan bahwa kelistrikan di motor Eropa cenderung sensitif. Kalau ingin pasang sebaiknya bawa ke bengkel resmi agar terjamin prosesnya,” jelas Rahadi.

(BACA JUGA: Aki Motor Balap Amperenya Kecil, Cuma 4 Ah, Tapi CCAnya Melebihi Motor Matik)

Pada motor keluaran Ducati sendiri, sistem kelistrikannya memang sedikit berbeda sehingga perlu penanganan tersendiri saat terjadi masalah.

Contohnya saat lampu utama mati, bisa jadi penyebabnya berasal dari controller kelistrikan di speedometer, bukan dari sekring, relay atau bohlam.

"Untuk mengidentifikasinya perlu Ducati Diagnostic Tools,” ungkap Rahadi lagi.

Kalau memang motor jarang dipakai, alternatifnya bisa gunakan charger aki portabel yang saat ini banyak tersedia di pasaran.

Terbukti ampuh mengatasi masalah aki motor yang suka tekor akibat jarang digunakan.