Rencananya, dia akan menggandeng pihak DLH Kabupaten Mojokerto untuk menguras seluruh air yang ada di dalam sumur.
"Kami akan mengecek kandungan minyak langsung dari mata air di dalam sumur milik Khoirudin. air sumur itu akan kami kuras habis untuk mengecek apakah masih keluar minyak atau tidak dari sumber air di dalam sumur"
"Kami masih menunggu mesin pompa cemplung dari DLH untuk melakukan pengurasan," jelasnya.
Namun, jika dari mata air di dalam sumur mengandung minyak, indikasi adanya orang yang sengaja menyiramkan BBM ke dalam sumur jelas tak terbukti kebenarannya.
"Tentunya sampel air dari mata air akan kami uji lab terlebih dahulu untuk memastikan kandungannya," ucapnya.
(BACA JUGA: Hujan Mengandung Zat Asam, Bikin Kusam Bodi Motor)
Fery melanjutkan, keterangan dari pihak Pertamina, kemungkinan adanya kebocoran pipa maupun tangki pendam milik SPBU Sawahan sangat kecil.
Pasalnya, jarak SPBU Sawahan dengan sumur milik Khoirudin kurang dari 100 meter.
"Menurut Pertamina area itu clear hal itu disampaikan saat rakor Jumat pekan lalu kalau ada tangki pendam yang bocor, pasti akan merembes ke atas permukaan tanah karena tekanannya tinggi," pungkasnya.
Bau menyengat bensin sudah dirasakan oleh Khoirudin (35) sejak sebulan lalu. Awalnya, dia tak menghiraukan bau itu.
Namun, ketika kediamannya mengalami pemadaman bergelir sekitar 5 hari lalu, Khoirudin terpaksa menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.
Pasalnya, pompa air miliknya tak berfungsi karena tak teraliri listrik.
(BACA JUGA: Wajib Dicatat, Mulai Hari Ini Pertamax Naik Jadi Rp 10.400)