Alasan Lain Warga Papua Suka Motor Listrik, Perawatan Mudah

Irsyaad Wijaya - Kamis, 25 Oktober 2018 | 16:30 WIB

Selis Trail dan Selis Merak (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Masalah yang dihadapi motor listrik beragam.

Seperti sarana infrastruktur pendukungnya belum memadai, seperti stasiun pengisian listrik umum.

Ditambah lagi lamanya waktu pengisian listrik.

Tapi meski begitu, di Kabupaten Agats, Asmat Papua, mayoritas warganya sudah memakai motor listrik sejak 2005.

(BACA JUGA: Ada-Ada Saja, Alasan Warga Papua Suka Motor Listrik, Aman Didekatkan Kompor)

Di sana, motor listrik sudah menjadi kendaraan sehari-hari, seperti yang diungkapkan Ari Satoto, warga Agats yang juga menggunakan motor listrik.

Ari pun menilai, secara perawatan motor listrik lebih mudah.

"Kalau perawatan mudah, yang penting saat memakainya ketika sudah terasa lowbatt jangan dipaksakan untuk jalan," ujar Ari.

Untuk mengecasnya pun jangan langsung dicas ketika baru selesai dipakai, tunggu 10-15 menit baru dicas.

(BACA JUGA: Jadi Debat di Jakarta, Motor Listrik Sudah Ada 12 Tahun Lalu di Papua)

"Dan juga kalau mau dipakai setelah dicas itu didiamkan dulu, mungkin tunggu 10 menit baru dipakai lagi, itu akan membuat kondisinya lebih stabil," terangnya.

Untuk sekali cas, butuh 3-4 jam agar baterai motor listrik kembali full menurut Ari.

"Kalau sudah full bisa menempuh jarak sekitar 50 km," jelasnya.

Ia pun mengatakan baterai motor listrik bisa tahan 1 setengah hingga 2 tahun, tergantung pemakaian.

"Kalau pemakaiannya wajar dan baik bahkan bisa sampai lebih dari 2 tahun, yang penting ngecas jangan terlalu lama, pemakaiannya juga, ketika tenaganya sudah berasa kurang berarti sudah mau lowbatt," ungkapnya.