Otomania.com - Jalan tol dari Semarang-Solo-Ngawi dipastikan bisa beroperasi pada akhir 2018.
Sampai saat ini sejumlah pengerjaan masih dilakukan seperti penyelesaian jembatan Kali Kenteng dan Kali Serang ruas Salatiga-Kartasura.
Pengelola tol yang bertugas mengerjakan ruas Salatiga-Ngawi, Direktur PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayanto, mengatakan, perkembangan pengerjaan ruas tol sudah 91,59 persen hingga saat ini.
"Kami pastikan Insya Allah akhir tahun beroperasi, libur Natal dan Tahun Baru dapat dilalui kendaraan," jelasnya dalam acara press tour Boyolali-Salatiga, pada Rabu siang (17/10/2018).
(BACA JUGA: Asyik! Awal Tahun Depan Tol Batang-Semarang Beroperasi)
David juga memastikan bahwa ruas Semarang-Salatiga yang dibangun oleh pelaksana proyek lain juga siap digunakan nantinya.
Hal itu berdasarkan koordinasi yang telah terjalin dengan pelaksana proyek terkait.
Kini, dari sisa presentase progres pengerjaan bangunan fisik, pihaknya berkonsentrasi merampungkan jembatan di Kali Kenteng dan Kali Serang.
Pengerjaan jembatan sepanjang 495 meter itu menyisakan pemasangan satu balok dari 12 balok grider yang ditarget akhir Oktober selesai.
(BACA JUGA: Coba Saja Ngebut Di Tol Ini, Pengemudi Bakal 'Ditembak')
Setelah itu, pihaknya akan melakukan uji kalayakan dan fungsi jembatan.
Bersamaan, ruas Sragen-Ngawi juga dalam tahap serupa berupa uji kelayakan dan fisik jalan.
Seluruhnya ditarget rampung akhir November dan ditarget Desember dioperasikan.
Sementara soal tarif Sragen-Ngawi, dirinya belum dapat menentukan lantaran pemangku kebijakan ada pada pengelola tol dan pemerintah.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, menarget, seluruh pengerjaan jalan tol Trans Jawa diharapkan selesai 30 November, termasuk ruas Salatiga-Kartasura yang tengah digarap JSN.
Jika tak meleset, kata dia, seluruh jalan jaringan Trans Jawa yang dibangunnya berperasi dan ditarifkan akhir tahun.
"Kita berharap semua pengerjaan fisik Trans Jawa selesai akhir November, kemudian uji layak hingga proses persemian, kemudian akhir tahun bisa dioperasikan dan ditarifkan," ujar Desi.