Otomania.com - Belum puas dengan performa motornya, Valentino Rossi sampai berkhayal menjadi mekanik Yamaha.
Sebab, menurut Rossi baik di satu balapan MotoGP Thailand, tak bisa menjadi tolok ukur kalau Yamaha benar-benar sudah bangkit.
Jadi, jika benar Yamaha sudah bangkit, maka seharusnya di balapan selanjutnya performanya baru terlihat.
Tapi kebanyakan orang, mungkin termasuk mekanik tim Yamaha sudah puas dengan balapan di Buriram kemarin.
(BACA JUGA: Rekornya Bakal Dipatahan Marc Marquez, Valentino Rossi Tidak Peduli)
Menurut Rossi, pemikiran seperti itulah yang salah, bahkan ia menyebut itu mental yang buruk.
"Sayang sekali, ada risiko jika Yamaha berpikir sudah menyelesaikan masalahnya, tapi itu mental pecundang," kata Rossi dikutip dari Speedweek.
Rossi kembali menilik awal mula terpuruknya Yamaha mulai 2017 kemarin.
"Mekanik kami pernah terlalu senang ketika Maverick mendapat waktu bagus di tes dan bilang sudah selesaikan semuanya," ungkap Rossi.
(BACA JUGA: Tercecer di Posisi 4, Valentino Rossi Sebut MotoGP Thailand Mirip Balap Sepeda)
Seperti yang pernah diberitakan, di 2017 Yamaha agak memberatkan pengembangan motor di awal musim ke Maverick Vinales.
Dan agak melupakan Rossi.
Memang sih, awal 2017 Vinales bisa melesat bagus sejak tes bahkan menang di beberapa balapan awal musim.
Sayangnya, Yamaha langsung melorot di paruh musim kedua.
(BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Valentino Rossi Tercecer di MotoGP Thailand 2018)
"Jika aku mekanik Yamaha, aku akan menganalisis hasil dari paruh kedua musim lalu dan bukan hasil cepat di awal," tegasnya.
Menurut Rossi, Yamaha baru benar-benar terlihat benar bangkit jika menaklukkan Motegi, Jepang.