Otomania.com - Insiden fatal yang dialami Jorge Lorenzo di FP2 MotoGP Thailand ternyata bukan sepenuhnya salah Lorenzo, (5/10/18).
Terindikasi di mesin motornya yang tiba-tiba mati sebelum crash terjadi.
Alhasil tubuh Jorge Lorenzo terpental dan motornya terbelah menjadi dua bagian.
Menurut Lorenzo ke tim mekaniknya, jadi saat menurunkan kecepatan dan gigi tepat sebelum menikung, mesin Desmosedici mati.
(BACA JUGA: Hancur Terbelah Dua, Kondisi Motor Jorge Lorenzo Remuk Semua Bagian)
Jika di logika aneh, seharusnya putaran mesin masih tinggi saat pindah gigi lebih kecil.
Tapi tiba-tiba suara putaran mesin langsung anjlok dan mati.
Dan tidak mungkin juga Lorenzo masih menarik tuas kopling saat itu.
Biasanya pembalap tetap berusaha menjaga putaran mesin tetap tinggi agar mudah akselerasi.
(BACA JUGA: Aneh, Juri MotoGP Jilat Cairan di Trek Jorge Lorenzo Jatuh)
Misal kopling masih ditarikpun memang putaran mesin akan langsung turun, tapi seharusnya mesin motor tidak mati.
Keanehan ini diakui langsung oleh bos Ducati, Davide Tardozzi.
Setelah mesin motor mati, ban belakang langsung terkunci seketika dan high side crash terjadi dan melempar Jorge Lorenzo ke udara.
Saat mesin mati itu, kecepatan Lorenzo di atas motornya melaju sekitar 240 km/jam.
Akibatnya Lorenzo mengalami cedera parah padahal kakinya belum sembuh benar usai MotoGP Aragon beberapa waktu lalu.
(BACA JUGA: Kecelakaan Parah di FP2 MotoGP Thailand, Begini Kondisi Terbaru Jorge Lorenzo)
As vicious as they come... ????@lorenzo99 is launched from his Ducati GP18 at the #ThaiGP ???? pic.twitter.com/tr3Sk4wXYL
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) October 6, 2018