Sering Dorong Mobil Mogok, Alasan Dirlantas Polda Metro Jaya Bikin Takjub

Ignatius Ferdian - Rabu, 3 Oktober 2018 | 21:00 WIB

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf saat membantu kendaraan pemudik yang alami mogok (Ignatius Ferdian - )

Otomania.com - Untuk sebagian masyarakat petugas kepolisian khususnya polisi lalu lintas sering dianggap menyeramkan.

Tapi tidak dengan tugas kepolisian yang satu ini.

Mereka bekerja di jalan untuk membantu mendorong mobil yang sedang mogok selain mengatur lalu lintas.

Tidak hanya mobil-mobil mewah, mereka juga rela mendorong angkot dan pikap.

(BACA JUGA: Belum Banyak Yang Tahu, Ternyata Mobil Polisi Berhenti Di Bahu Jalan Bukan Nunggu Pelanggar)

Sebenarnya ini bukan hal yang baru.

Karena sebelumnya, banyak pemandangan polantas atau foto polisi yang diunggah di internet mendorong mobil pengendara karena mogok.

Meskipun begitu, aksi Dirlantas Polda Metro Jaya kerap kali mengundang decak kagum.

Petugas kepolisian tersebut adalah Kombes Pol Yusuf yang kerap dipuji netizen karena tertangkap kamera sedang mendorong mobil.

(BACA JUGA: Kayak Di Film, Polisi Kejar- Kejaran Sama Maling Motor, Nyerah Usai Ditembak)

Lalu apa alasan beliau kerap turun tangan ketika kendaraan mogok?

Menurutnya, hal itu merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan pihak kepolisian kepada masyarakat yang mengalami kesulitan.

"Yang pertama kita harus bantu masyarakat supaya mereka terbantu dengan adanya keberadaan kita di situ," kata Kombes Yusuf di Jakarta, Selasa (3/10/2018).

Panasnya terik matahari tidak menyurutkan Kombes Yusuf untuk membantu sesama.

(BACA JUGA: Hebat! Baru Dua CCTV Elektronik Dipasang, Polisi Dapati 232 Pelanggar)

Pasalnya, saat Yusuf mengetahui adanya mobil mengalami mogok, tanpa pikir panjang membantu pengemudi untuk mendorong ke pinggir jalan.

"Demi mengurangi macet, kalau kendaraan itu enggak dibantu pasti macetnya parah. Untuk itu kita suruh ke pinggir enggak terlalu macet. Kemudian di situ juga kita bantu untuk panggil mobil derek," ucapnya.

Ia mengaku hal itu menjadi kewajiban menolong sesama bila ada yang membutuhkan pertolongan.

"Kasihan bila tidak ada yang membantu mendorong, siapa lagi kalau bukan dari kesadaran kita sendiri," tutupnya.