Angkot OK Otrip Diuji Coba, Pemerintah Pastikan Sopir Nggak Merokok dan Ngetem Sembarangan

Ignatius Ferdian - Selasa, 2 Oktober 2018 | 07:00 WIB

Trayek 3 OK OTrip Jakarta Selatan dengan rute Lebak Bulus-Pondok Labu mulai diuji coba, Senin (19/2/2018) (Ignatius Ferdian - )

Otomania.com - Pemerintah Provinsi DKI jakarta resmi menerapkan program OK Otrip ke angkutan umum mulai Senin (1/10/2018).

Dalam peresmiannya Pemerintah Provinsi DKI melalui Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono memastikan sebuah janji.

Angkot yang tergabung dalam OK Otrip tidak akan berhenti menunggu penumpang atau ngetem dan hanya akan berhenti lama di pul.

"Yang OK Otrip tidak mungkin dia ngetem lama, kecuali dalam proses pengendapan di ujung, kan mengatur headway," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

(BACA JUGA: Petaka Tengah Malam, Bus Tiba-Tiba Terjungkal, Empat Siswa Tewas)

Berkaca dari uji coba OK Otrip selama sembilan bulan terakhir, kata Budi, tidak banyak angkot yang ngetem.

Oleh karena itu, angkot-angkot itu juga tidak ngetem saat OK Otrip diterapkan mulai Senin ini.

Hal itu menjadi bagian dari standar pelayanan minimal (SPM) dalam OK Otrip.

SPM lainnya yakni para sopir angkot OK Otrip dilarang merokok dan harus memakai seragam operator.

(BACA JUGA: Transjakarta Punya Jurusan Baru, Ini Dia Rutenya)