Otomania.com - Jalur Trans Sulawesi dari Poso ke Palu mengalami antrean panjang.
Antrean terjadi di kebun kopi, area di atas pegunungan yang menghubungkan antara kabupaten Parigi dengan kota Palu.
Salah satu relawan yang juga ASN di Balai Taman Nasional Lore Lindu Palu, Fandi mengatakan, kondisi jalan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat namun terjadi antrean panjang.
“Perjalanan dari palu ke Parigi sudah bisa dilalui kendaraan roda 2 dan 4 tapi kendaraan mengular atau mengantre sehingga butuh waktu perjalanan selama 5 jam di atas kebun Kopi dari Karumba Palu hingga Toboli Parigi,” kata Fandi, Senin (01/10/2018) saat dikonfirmasi via telepon selulernya.
(BACA JUGA: Polri: Korban Gempa dan Tsunami Dipermudah Urus Surat Kendaraan Hilang)
Menurut Fandi, untuk menempuh perjalanan Parigi-Palu ataupun sebaliknya harus menyiapkan bahan Bakar Minyak (BBM) karena sangat susah untuk mendapatkan BBM dari Poso hingga Palu.
“Pengendara harus memastikan BBM terisi penuh dan menyiapkan BBM sebanyak mungkin untuk melakukan perjalanan,” ucapnya.
Fandi mengatakan bahwa saat melakukan evakuasi, salah satu rekannya yang bekerja di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Parigi Moutong, meninggal dunia bersama anaknya di Palu.
“Rekan kami Athy Kifli Salumpu meninggal dunia bersama anaknya yang kedua, dia tak sempat lagi menyelamatkan diri saat gempa, beruntung suaminya dan satu anaknya masih selamat,” ujarnya.
(BACA JUGA: Gempa dan Tsunami Guncang Palu, Jorge Lorenzo Beri Ucapan SImpati)