Jangan Coba-coba Bikin Mobil Drift Selain Sedan, Risiko Tinggi

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 23 September 2018 | 13:03 WIB

Aksi drifter yang sedang melakukan pemanasan di Intersport World Stage Qualifier putaran tiga (Ditta Aditya Pratama - )

Otomania.com - Balap drifting kini kembali menggelora di Tanah Air setelah sempat vakum.

Bahkan menurut drifter profesional, Akbar Rais skala event drifting kini naik 300 persen dibanding tahun lalu.

Apalagi kini ditambah bermunculan drifter pemula yang ingin mencoba peruntungan.

Eitss, Jika memang berminat terjun ke balap drifiting, merombak mobilnya enggak boleh asal.

(BACA JUGA: Buruk di FP1-Kualifikasi MotoGP Aragon, Valentino Rossi Salah Perhitungan Waktu)

Ada lisensi standar dan aturannya seperti yang dikatakan Akbar rais.

"Mobil yang cocok untuk drifting itu yang pasti penggerak roda belakang, dan yang kedua pastinya sedan," ujar Akbar.

Akbar juga mengungkap, ada alasan kenapa mobil sedan lebih cocok untuk drifting dibanding jenis mobil lainnya.

"Contohnya SUV, kalau SUV itu kan agak sedikit lebih tinggi bodinya, jadi kemungkinan untuk terbaliknya sangat besar dibandingkan sedan," ungkapnya.

(BACA JUGA: Harap Sabar Jika Berniat Cari NMAX Seken? Sekali Ada Langsung Ludes)

Untuk biaya membangun mobil drift pun dilihat dari kelasnya.

"Kalau untuk pemula, di Indonesia itu ada kelas namanya Drift Star, nah kelas ini sendiri mungkin untuk ngebangunnya sekitar Rp 50 sampai Rp 150 juta, tergantung mau dibangun kayak gimana," jelasnya.

"Tapi kalau bicara kelas rookie atau kelas pro, itu enggak ada takarannya berapa, mau bikin dari modal Rp 200 hingga Rp 300 juta juga ada, jadi tergantung dari kebutuhan," tutupnya.