Data Membuktikan, Pria di Inggris Kalah Mahir dengan Wanita Saat Berkendara

Yosana Okter Handono - Sabtu, 22 September 2018 | 13:45 WIB

Ilustrasi sopir wanita (Yosana Okter Handono - )

Otomania.com - Sebuah data mengungkapkan jika pria cenderung lebih berbahaya dari pada wanita ketika berkendara, enggak nyangka banget kan?

Dikutip dari Autoevolution, Driver and Vehicle Licensing Agency (DVLA) di Inggris merilis data yang menunjukkan sejauh mana pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi pria dan wanita.

Data ini menunjukkan pria lebih sering melakukan hal yang ilegal dan membahayakan di jalan.

Baik itu mengemudi, tidak memiliki surat izin mengemudi, dan mengemudi dalam kondisi mabuk.

Namun pelanggaran yang sering dilakukan yang dilakukan pengemudi pria maupun wanita adalah berkemudi saat mabuk.

(BACA JUGA:Penjelasan Teknis Kenapa Busi Biasa Dipakai Maling Modus Pecah Kaca Mobil)

Data yang dikumpulkan antara Januari 2014 dan Juli 2018 menunjukkan bahwa 421.565 pria dilarang mengemudi.

Sedangkan wanita hanya 66.272 yang surat izin mengemudinya ditangguhkan.

Lalu untuk pria yang berumur sekitar 26 tahun tampaknya menjadi pengendara terburuk, lebih dari 18.107 pria dilarang mengemudi.

Selain itu pria 23 kali lebih mungkin SIM-nya ditahan karena gaya mengemudi yang berbahaya, 16 kali lebih mungkin saat surat izin mengemudi ditahan, 15 kali lebih mungkin berkendara dalam keadaan mabuk, dan 10 kali lebih mungkin mengemudi tanpa hati-hati terhadap pengguna jalan lain.

Laporan data tersebut adalah fakta, bahwa pengendara pria itu lebih buruk dari wanita.

(BACA JUGA:Nikita Mirzani Beli Sedan Mewah di Atas Rp 2 Miliar, Baru Ada 7 Pemilik di Indonesia)

Memang lebih banyak pengemudi pria di jalanan daripada wanita, baik itu di Inggris atau di seluruh dunia.

"Data ini sangat mendukung penelitian kami dan pemerintah, agar bisa melakukan pendekatan kepada kelompok remaja yang berisiko tinggi menyangkut kecelakaan di jalan," ujar Rodney Kumar, juru bicara IAM RoadSmart.

"Jika kita ingin membuat terobosan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang celaka di jalan raya, kita perlu secara langsung terjun memberikan pendidikan ulang sejak dini dalam berkendara yang baik," tutup Kumar.