Otomania.com - Terkait kecelakaan parah Mazda2 menghantam pantat truk trailer sampai atap terkoyak di tol Jakarta-Tangerang, fitur peredam bodi sempat jadi sorotann
Maklum, dalam insiden itu, bodi Mazda2 sampai hancur tapi ajaibnya pengemudi selamat.
Jika menilisik tenologi yang diterapkan Mazda, kemungkinan besar pengemudi selamat karena adanya SKYACTIV-BODY.
"SKYACTIV-BODY dibangun dari struktur baja ringan berkekuatan tinggi yang dipasang di area-area tertentu pada bagian bodi dan chassis, yang bertujuan untuk memperkuat Passenger Body Cell," ucap Fedy Dwi Parileksono, Public Relation & Media Communication PT Eurokars Motor Indonesia.
(BACA JUGA: Masih Dicinta, Suzuki Satria F150 Bekas Sudah Di Kisaran Rp 7 Jutaan)
Mazda merancang SKYACTIV-BODY bukan cuma untuk menyuguhkan handling kelas wahid dan kenyamanan berkendara saja, tapi untuk melindungi pengemudi dan penumpangnya.
"Struktur Passenger Body Cell ini juga selain kuat, juga harus bisa menyerap energy benturan yang datang dan menyalurkannya ke seluruh bagian bodi untuk mengurangi energy balik yang fatal," tegas Fedy.
Bagaimana cara kerja SKYACTIV-BODY ini dalam meredam benturan saat terjadinya tabrakan seperti yang dialami pemilik Mazda2 nahas di atas?
Kuncinya ada pada teknologi yang disebut Mazda sebagai multi-load path structure.
(BACA JUGA: Satu Di Antara 60 Helm Jorge Lorenzo Ternyata Dari Marc Marquez)
Gampangnya, ini adalah sebuah struktur bodi yang bisa menyerap energi benturan melalui beberapa jalur di seluruh bodi.
Contohnya begini, ketika terjadi tabrakan depan seperti yang dialami pemilik Mazda2 nahas ini, maka energi benturan akan di saluran melalui 3 buah jalur.
Pertama dari frame depan menuju pilar B, kedua dari frame depan ke bagian samping bodi kanan-kiri, dan dari frame depan ke pilar A.
Pendekatan multi-load path ini enggak cuma di struktur rangka saja, komponen-komponen penyusun bodi juga dibangun dengan prinsip yang sama.
(BACA JUGA: Berlangsung Cepat, Pengemudi Bus AKAP Kaget, Tiga Nyawa Melayang)