Otomania.com - All New Brio sudah diumumkan harganya oleh PT Honda Prospect Motor (HPM), (12/9/18).
HPM mematok harga dari Rp 139 juta untuk tipe S M/T dan termahal diangka Rp 190 juta yang versi RS CVT.
Nah, harga sudah diketahui, lalu bagaimana soal konsumsi BBM-nya dengan wajah dan bokong yang lebih 'manyun'?
Dengan wajah dan buritan yang lebih lebar, artinya dimensi lebih lebar dari versi lama.
(BACA JUGA: Video : Singa Mau Masuk Mobil, Menggemaskan Tapi Anti Buka Kaca)
"Sebenarnya penambahan beban itu ada 5 kg untuk body frame saja. Sedangkan kalau untuk keseluruhan bebannya bertambah sampai 20 kg," kata Tsutomo Harano, Development Leader Honda R&D Asia Pasific.
Dia menjelaskan hal ini terjadi lantaran ruang bagasi yang bertambah 84 liter.
Juga dengan bertambahnya ruang baris kedua sehingga leg room-nya bertambah 45 mm.
Sisanya, penambahan bobot adalah karena penggunaan ragam material utuk menunjang mobil yang lebih kokoh.
(BACA JUGA: Biang Kerok 'Geredek' di CVT Motor Matik Ternyata Sepele, Ini Penyebabnya)
Meski begitu, Harano meyakinkan kalau mobil ini masih memenuhi syarat efisiensi bahan bakar, yakni minimal 20 km/liter.
"Soal efisiensi bahan bakar, yang CVT itu 20,3 km/liter sedangkan yang transmisi manual 20,1 km/liter," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, (12/9/2018).
Walaupun bobot bertambah, insinyur Honda dapat membuat All New Brio tetap efisien.
Menurutnya, Honda sendiri tidak hanya menyetel ulang mesin.
(BACA JUGA: Belajar Empat Sensor Yang Menempel di Ban dan Sokbreker Motor MotoGP)
Namun juga merancang sisi aerodinamika yang baik untuk All New Honda Brio.
Dia mengaku melakukan analisis presisi mulai dari ruang mesin, bagian bawah bodi mobil, sampai pipa pembuangan.
Contoh kecilnya adalah penempatan cover pada bagian bawah mesin dan spoiler depan untuk mengurangi aliran udara di bagian bawah mobil.
Juga spoiler belakang yang dapat meningkatkan aliran udara di bagian atas mobil.
(BACA JUGA: Pakai Biodiesel B20, Siapkan Tiga Hal Berikut)
"Karena yang membuat boros BBM adalah air resistance, jadi target desainnya adalah bagaimana agar tidak ada udara yang tertahan," imbuh Harano.
"Untuk itulah modelnya dibuat sedemikian rupa agar nilai coefficient drag-nya menjadi lebih baik," tutupnya.