Otomania.com - Kebijakan solar B20 yang rencanakan akan diberlakukan per September nanti membuat sejumlah pengusaha truk ketar-ketir.
Mereka menggangap untuk mengkonsumsi Solar B20 butuh water seperator, karena kebanyakan truk yang beroperasi merupakan model lawas yang belum memiliki alat tersebut.
Kondisi ini pun ditanggapi oleh Direktur Saranan Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemnhub) Sigit Irfansyah.
Menurut Sigit, memang sampai saat ini belum ada hasil riset mengenai penggunaan B20, tapi sejauh itu juga tidak ada keluhan soal apa yang dikhawatirkan pengusaha truk tersebut.
(BACA JUGA: Jangan Lupa, Jalan Asia Afrika Mau Ditutup Sabtu dan Minggu Besok)
"Kalau yang saya tahu, Bio Solar yang beredar di Jakarta sejak lama itu B20, dan selama ini tidak ada keluhan."
"Kalau memang ada kekhawatiran soal kerusakan atau masalah lain, Organda atau pengusaha truk itu berdasarkan apa, riset kah atau apa, itu bisa dimonitor nantinya," kata Sigit saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/8/2018).
Sigit menjelaskan, di wilayah Jakarta, B20 sudah beredar cukup lama yang dikenal dengan sebutan Bio Solar.
Selain truk dan bus-bus milik organda, banyak mobil pribadi yang juga ikut mengkonsumsi bahan bakar kolaborasi solar dan kelapa sawit tersebut.
Hasilnya sampai dengan saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat penggunaaan B20.
(BACA JUGA: Ada Asian Games 2018, Banyak Orang Naik TransJakarta)