Biker Moge Arogan, Ketua Umum Motor Besar Indonesia: 'Tidak Selamanya dan Tidak Selalu Arogan'

Fedrick Wahyu - Sabtu, 18 Agustus 2018 | 19:30 WIB

Konvoi moge yang dianggap arogan (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Bagi masyarakat luas, pengguna motor gede (moge) sudah dianggap sebagai biker yang arogan saat di jalan raya.

Lantas benarkah demikian?

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Motor Besar Indonesia (MBI) Satrio Nur Rachmanto pun angkat bicara.

"Klub Motor besar itu tidak selamanya dan tidak selalu arogan," kata Satrio di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

(BACA JUGA: Hebat, Palembang Pakai Mobil Hidrogen Untuk Tamu VIP Asian Games)

Dia juga berharap agar anggotanya merangkul pengguna motor lain dengan mesin yang lebih kecil.

Menurut dia, sisi negatif para pengguna motor besar (moge) yang arogan di jalan tidak sepenuhnya benar.

"Kita di Motor Besar Indonesia ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa motor besar itu bisa tertib," imbuhnya.

Menurutnya, agar tidak terjadi hal seperti itu baiknya diperlukan edukasi.

(BACA JUGA: Chrysler, Odyssey dan Sienna Diuji Tabrakan, Yang Terakhir Tak Penuhi Syarat Keselamatan)

Paling utama untuk membentuk rasa saling menghormati sesama pengguna jalan raya.

"Bahkan kita tertib berlalu lintas dan mengutamakan keselamatan," ucapnya.

Bahkan ia mengaku walaupun banyak anggotanya dari instansi pemerintahan, MBI tidak kebal terhadap hukum.

"Kalau di kita enggak ya, kedudukan sama dimata hukum, jadi motor besar sama yang lain tidak ada bedanya," ungkapnya.

(BACA JUGA: Terbelah, Bus Pariwisata Tabrak Tiang Jembatan Di Tol Cipali)

"Walaupun pembina klub kami ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan Pak Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa, tapi kita semua sama dihadapan hukum," tambahnya.

"Karena beliau selalu menekankan hal seperti ini "jangan mentang-mentang kalian pembinanya kami, kami bisa bebaskan, itu tidak"," ujar Satrio mengulangi perkataan Bamsoet.