Dulu Yamaha Bak Disambar Petir, Ditinggal Rossi ke Ducati, Sepaket Masao Furusawa Pensiun

Irsyaad Wijaya - Rabu, 15 Agustus 2018 | 19:00 WIB

Masao Furusawa (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Masao Furusawa, otak dari tim Yamaha akhirnya memilih hengkang.

Berkatnya Yamaha berhasil merajai MotoGP sejak tujuh musim terakhir.

Furusawa memulai era kesuksesan Yamaha ketika menggaet Rossi dari tim Honda pada akhir 2003, dan sejak itu Yamaha menjelma menjadi tim yang paling disegani.

Buktinya, mereka sukses membawa Rossi meraih empat gelar juara dunia, dan musim lalu giliran Jorge Lorenzo yang meneruskan kejayaan "The Doctor".

Bahkan, Lorenzo tampil sangat dominan dan mencatat sejarah dengan membuat poin tertinggi sepanjang sejarah MotoGP.

(BACA JUGA: Diserempet Sampai Tersungkur, Peserta Lari Marathon Adu Pukul Dengan Pemotor di Surabaya)

Namun waktu itu Furusawa mengumumkan bahwa dia pensiun.

Berita itu tak terlalu mengejutkan lagi, karena sudah sempat beredar isu tersebut waktu itu.

Ini pula (kabar Furusawa pensiun) yang memicu Rossi untuk angkat kaki dari tim asal Jepang tersebut, dan hengkang ke Ducati.

Akan tetapi, kepada MCN, Furusawa membeberkan alasan Dia memilih untuk pensiun.

Pria kelahiran Kyushu, Jepang, 17 Februari 1951 itu mengatakan bahwa kepergian Rossi menjadi faktor utama dirinya memutuskan untuk berhenti, meskipun manajemen senior Yamaha sudah berusaha meyakinkannya untuk bertahan.

(BACA JUGA: Biar Paham! Tanda Panah Merah di Sisi Pintu Mobil Patroli Satlantas Polri Ada Fungsinya)

"Saya sebenarnya sangat ingin meminta Valentino untuk pensiun bersama kami dan menjadi duta Yamaha untuk masa depan. Tetapi dia berubah pikiran. MotoGP sangat menyenangkan baginya tetapi saya sudah memutuskan untuk berhenti.

"Jika Valentino memutuskan untuk tetap tinggal dengan Yamaha, saya mungkin akan tetap selama dua tahun lagi. Tetapi begitu dia memutuskan untuk pergi ke Ducati, saya juga langsung memutuskan untuk berhenti.

"Saya mendapat beberapa permintaan dari Presiden Yamaha untuk terus bertahan, tetapi saya membutuhkan waktu untuk menikmati hidupku. Saya masih akan memiliki posisi di Yamaha untuk satu tahun lagi sebagai penasihat."