Otomania.com - MotoGP Austria menjadi penyadar Yamaha atas buruknya motor yang tak henti dikeluhkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Sadar sudah salah arah dan terlambat, di MotoGP Austria Yamaha sampai memohon maaf ke kedua pembalapnya secara resmi.
Yamaha juga berjanji akan membawa perubahan baru di musim selanjutnya.
Valentino Rossi mengapresiasi permohonan maaf itu tapi dia masih ragu Yamaha bisa berubah dalam waktu singkat.
(BACA JUGA: Scott Redding Frustasi, Umpamakan Motornya Sampah, Susah Dibikin Bersinar)
Carlo Pernat, salah satu pengamat MotoGP melihat situasi ini dari sudut pandangnya.
Menurutnya, situasi ini bisa berlanjut hingga tahun 2019 mendatang jika tak ada perombakan.
"Di Yamaha, Masao Furusawa (mantan Bos Yamaha) sudah selesai dan yang baru sedang dimulai," cerita Carlo Pernat seperti dikutip dari GPone.com.
"Sayangnya sekarang ada kurangnya kecerdikan di para insinyurnya," tambahnya.
(BACA JUGA: Punya Tiga Hari Disetiap Satu Seri, Ternyata Oli Mesin Motor MotoGP Cuma Diganti Dua Kali Saja)
Bagi Carlo Pernat itulah masalah utama Yamaha saat ini.
"Ini akan menjadi masalah besar, krisis ini bisa berlanjut hingga musim depan dan jarak (dengan pabrikan lain) akan terus bertambah," kata Carlo Pernat.
Carlo Pernat juga sedikit berkata soal pembalap Yamaha.
"Rossi bisa berkata mudah di beberapa trek, seperti Malaysia atau Australia," kata Pernat.
(BACA JUGA: Bikin Rusuh, Sopir Angkot Diduga Mabuk Dikeroyok Warga Sesudah Tabrak Tiga Pemotor)
"Tapi di situasi keseluruhan masih kacau, seperti melihat Vinales hancur berkeping-keping," imbuhnya.