Otomania.com — Pengojek online yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) tetap demo di pembukaan Asian Games 2018 meski tarif sudah dinaikan manajemen Go-Jek.
Pernyataan ini disampaikan anggota Presidium Garda, Igun Wicaksono tetap beraksi di pembukaan Asian Games 2018 karena kenaikan tak sesuai tuntutan.
Menurut Igun, kenaikan tarif dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.200-Rp 3.300 per kilometer masih di bawah tuntutan Garda, yaitu Rp 3.000-Rp 4.000 per kilometernya.
"Itu sebenarnya mereka bukan menaikkan, ya karena tarif masih tetap di bawah tuntutan kami. Ini kan tarif masih di bawah waktu 2012-2015. Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami untuk dikembalikan ke tarif awal terpenuhi," ujar Igun, (14/8/2018).
Igun mengatakan, tarif baru yang ditetapan manajemen Go-Jek merupakan hitung-hitungan yang dianggap hanya menguntungkan pihak Go-Jek.
(BACA JUGA: Perluasan Ganjil Genap Bagus, Penutupan Gerbang Tol Saat Asian Games Dibatalkan)
Dengan tarif tersebut, Go-Jek dianggap tidak mempertimbangkan investasi yang dikeluarkan mitra pengemudi, misalnya biaya perbaikan motor, servis, hingga biaya kesehatan pengemudi.
Garda masih membuka komunikasi dengan pihak Go-Jek maupun Grab untuk membahas tuntutan tersebut.
"Kami kan punya investasi motor, kami bensin isi sendiri, perawatan kami enggak pernah minta sama perusahaan. Perawatan kesehatan kami sendiri, kami enggak ada jamian sosial kesehatan dari perusahaan. Ini enggak diperhitungkan oleh mereka," ujar Igun.
"Kami memandang mereka masih ada itikad ya, kami masih menunggu itikad merekalah agar pelaksanaan Asian Games tidak terganggu karena ini tanggung jawab bersama," kata dia.
Manajemen Go-Jek sebelumnya menaikkan tarif per kilometer bagi para mitra pengemudinya.
(BACA JUGA: Wacana Kemenhub Nih, Motor Akan Punya Karoseri Kalau Dipakai Jualan)