Otomania.com - Yamaha sudah puasa gelar juara dunia MotoGP satu tahun lebih.
Penyebabnya karena performa motor Yamaha yang dirasakan Valentino Rossi dan Maverick Vinales tak kunjung baik.
Rossi selalu mengeluh di sektor elektronik YZR-M1 yang enggak cepat mendapat penanganan.
Klimaksnya di MotoGP Austria, Yamaha melihat sendiri motornya ngedrop parah, sampai dua pembalapnya hanya finish di urutan ke-6 dan 12.
Alhasil Yamaha melakukan permohonan maaf secara publik pada para pembalapnya.
(BACA JUGA: Marc Marquez Sempat Galau Pilih Ban Sebelum Balapan di Austria)
Kouji Tsuya, pemimpin proyek MotoGP Yamaha, menyampaikan sendiri permohonan maaf ini usai kualifikasi MotoGP Austria.
Kini, Managing Director Movistar Yamaha, Lin Jarvis juga mengakui kesalahan Yamaha dan membenarkan perkataan Valentino Rossi.
"Aku bukan insinyur dan sulit bagiku mengatakan sesuatu, tapi kami bekerja," ujar Lin Jarvis seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.com.
Lin Jarvis mengatakan bahwa Yamaha melakukan langkah yang sangat terlambat.
"Sudah jelas bahwa kami salah, kami meremehkan pentingnya software baru," ungkap Lin Jarvis.
(BACA JUGA: Wuih...Usai Boyong Dani Pedrosa, KTM Incar Marc Marquez)
Dengan ini Lin Jarvis juga membenarkan pernyataan Valentino Rossi yang menganggap Yamaha mengambil jalan yang salah.
"Kami mengambil jalan yang salah, kami harus memperbaiki," kata Lin Jarvis.
"Kami salah dan kami harus membenarkannya. Kami akan berinvestasi lebih di masa depan soal aspek penting dari mesin," tambah bos Movistar Yamaha ini.
Lin Jarvis sedikit lega, karena Valentino Rossi tidak atau belum mengeluhkan bagian lain dari motornya.
"Valentino Rossi mengatakan bagian motor lainnya dalam kondisi bagus," kata Lin Jarvis.
(BACA JUGA: Usai Dikalahkan, Marc Marquez Malah Senang Lorenzo Pindah Ke Honda Musim Depan)
Hal ini juga menjadi penyemangat untuk Yamaha mengembangkan motornya.
Lin Jarvis mengatakan di jadwal tes Yamaha, mereka akan mulai mengambil langkah untuk memperbaiki motor.
"Kami akan melakukan tes hari Minggu di Misano, Setelah Silverstone kami akan lakukan tes lagi di Aragon," imbuh Lin Jarvis.