Otomania.com - Tambal sulam di jalur pantura Tegal dan Brebes setiap minggu dilakukan, makanya sering dikatakan sebagai 'proyek abadi'.
Enggak ada jalan berlubang, jalan bergelombang beda tinggi juga ikut diperbaiki.
Belum lagi, perbaikan jalan skala besar yang harus mengelupas aspal lama dan memakan waktu beberapa hari.
Pekerjaan perbaikan jalan itu seakan tak pernah tuntas atau 'proyek abadi'.
(BACA JUGA: Kurang Pasokan, Beli Lexus Harus Inden Dua Sampai Tiga Bulan)
Gimana enggak rusak, hampir tiap menit truk bermuatan lebih atau over dimensions over loading (ODOL) yang melewatinya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membenarkan salah satu faktor rentannya jalan pantura karena truk ODOL.
"Seharusnya mereka (truk ODOL) melaju di jalan tol, bukan jalan arteri pantura. Entah kenapa mereka tidak mau masuk tol, kami tidak bisa memaksa mereka untuk masuk tol," ucap perwakilan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalur Pantura Tegal-Brebes Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang, Dirjen Binamarga Kementrian PUPR, Arif Setiawan
Mulusnya jalan tol tampaknya tak bisa menggoda sopir- sopir truk untuk melaju di jalan bebas hambatan itu.
(BACA JUGA: Jangan Asal Injak, Ngerem Saat Di Turunan Ada Tekniknya)
Arif menduga, alasannya sopir truk pastinya agar dapat mengirit biaya operasional perjalanan ke lokasi tujuan.
Padahal, jalan tol sudah bisa dilewati dari Jakarta hingga Brebes Timur yang dekat dengan perbatasan Kota Tegal.
Jika truk semua masuk tol, jalan arteri pantura di Brebes dapat terselamatkan.
"Setelah kami amati, truk- truk itu hanya masuk tol di Palimanan untuk menghindari kepadatan lalu lintas di Cirebon. Setelah itu, keluar lagi ke arteri pantura di Kanci kemudian ke Brebes," lanjutnya.
Karena itu, jalan setelah Pejagan ke arah timur cukup rusak kondisinya.
Ruas jalan tersebut akan menjadi prioritas Bina Marga pada anggaran tahun ini.
(BACA JUGA: Wacana Kemenhub Nih, Motor Akan Punya Karoseri Kalau Dipakai Jualan)