Otomania.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan kalau kecelakaan lalu lintas berada di posisi dua penyebab kematian.
Hal itu diungkapkan setibanya di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Minggu (12/8/2018).
Pada tahun 2017, lanjutnya, korban meninggal dunia capai angka 31 ribu orang.
Sebanyak 80 persen korban itu berusia produktif, dan 72 persennya merupakan pengendara sepeda motor.
(BACA JUGA: Tol Balikpapan-Samarinda Hampir Beres, Target Akhir 2018 Rampung)
Budi juga sindir Jawa Tengah memegang rekor peringkat kedua kecelakaan tertinggi di Indonesia.
Sebagai informasi, data jumlah kejadian kecelakaan di Jawa Tengah pada 2017 sebanyak 4.100.
Total korban mencapai 5.815 orang, 972 di antaranya meninggal.
"Kemarin Jateng dapat penghargaan, Pak Ganjar dapat penghargaan. (Pengendali) Inflasi nomor satu, bangga aku", ujar Budi dikutip dari Jateng.tribunnews.com.
(BACA JUGA: Ini Daftar Favorite Booth Selama Pameran GIIAS 2018 Yang Diumumkan Dalam Exhibitors Night)
"Tapi dalam hal kecelakaan nomor dua. Jadi saya pikir ini hal yang mudah dan harus kita beresi," lanjutnya.
Sementara rekor juara kecelakaan dipegang oleh Jatim sebanyak 8.835 korban.
Disusul Jabar pada posisi ketiga dengan jumlah korban capai 2.952 orang, lalu Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan peningkatan angka kecelakaan biasanya menjelang Lebaran.
(BACA JUGA: New Suzuki Jimny Pemenang Favorite Special Exhibit Passenger Car di GIIAS 2018)
Kasus lain adalah pelajar yang belum cukup umur sudah diperbolehkan naik motor.
"Kita butuh fasilitas bus sekolah. Kita melarang pelajar, tetapi tidak menyediakan fasilitas, juga tak bisa," katanya.
"Saat ini bus bantuan kementerian sudah kita manfaatkan untuk pelajar dan buruh dengan tarif murah," tutupnya.