Otomania.com - Moda transportasi bus perlahan mulai ditinggalkan peminat.
Jika tak segera dibenahi, bukan tak mungkin kejayaan yang pernah ada akan tinggal kenangan.
Seperti yang dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa angkutan bus harus kembali menjadi angkutan favorit bagi masyarakat Indonesia.
Selama ini bus dinilai kalah bersaing dengan moda lain.
Maka perbaikan dan peningkatan pelayanan bus diharapkan mampu mengembalikan bus menjadi angkutan favorit masyarakat.
(BACA JUGA: Duet Ducati Diprediksi Mendominasi di MotoGP Ceko, Karakter Sirkuit Mendukung)
“Kami ingin menjadikan angkutan bus kembali menjadi angkutan favorit, baik di dalam kota maupun di luar kota," ujar Budi melalui keterangan terulisnya, Kamis (9/8/2018).
"Di dalam kota bus tentu saja harus menjadi bagian angkutan massal yang melengkapi MRT, LRT, KRL. Di sisi lain dalam konektivitas antar kota-kota bus menjadi favorit karena bus adalah satu angkutan dari point to point dan ini akan kita lakukan,” sambungnya.
Menurut dia, perkembangan dan kemajuan teknologi di bidang transportasi menjadi salah satu tantangan.
Salah satunya penerapan tiket secara online bagi angkutan bus.
Ia mengatakan hal ini merupakan bukan suatu keniscayaan.
(BACA JUGA: Sebelum Hadapi Trek Kelemahan YZR-M1, Yamaha dan Rossi Kerja Keras, Bikin Spakbor dan Fairing Baru)
Karena dengan adanya tiket yang dijual secara online ini bisa memberi masyarakat kemudahan serta meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap angkutan bus, khususnya bus antar kota.
“Dengan tiket secara online maka masyarakat tidak perlu lagi membeli tiket di terminal," ungkapnya.
"Tidak perlu lagi ada calo tiket. Semua serba mudah dan masyarakat dapat mengatur sendiri perjalanannya. Ini sudah menjadi bagian lifestyle dari masyarakat modern,” sebut Menhub.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Organda, untuk mengintensifkan penjualan tiket bus secara online.
“Tiket online perlu kita lakukan, khususnya AKAP. Sekarang ini orang naik bus hanya sekitar 20 persen, karena mereka ragu kapan harus datang ke terminal," paparnya.
"Maka kita akan intensifkan. Regulasi sudah ada, tinggal kita intensifkan secara konsisten,” tutupnya.
(BACA JUGA: Mercedes-Benz Yang Ada di Indonesia 80 Persen Rakitan Lokal, Total Ada Enam Model)