Pengendara Minta Tarif Ojek Online Dinaikkan, Dua Pihak Ini Kerja Keras Agar Pengemudi Tak Demo

Fedrick Wahyu - Rabu, 8 Agustus 2018 | 10:00 WIB

Ilustrasi ojek online (Fedrick Wahyu - )

Ia berharap pengemudi ojek online juga memikirkan penumpang jika tuntutan mereka ingin dipenuhi.

"Jangan cuma memikirkan sisi pengemudi, tetapi pelayanan ke masyarakat. Kalau (tarif) Rp 3.000 siapa yang mau naik (ojek online), masyarakat, kan, bisa memilih transportasi yang lain," ujar Yani.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan para mitra pengemudi yang akan melakukan demo.

"Terus komunikasi dengan mereka bersama Kemenhub dan polisi. Asian Games ini, kan suatu amanah besar bagi Indonesia, jangan dicoreng dengan demo," ujar Ridzki.

(BACA JUGA: Sultan Mah Bebas, Yamaha TMAX DX Seharga Rp 299 Juta Dipakai Buat Ngojek Online)

Dia menambahkan bahwa tarif Grab sudah naik sejak Mei 2018.

Ada tiga hal utama terkait peningkatan pendapatan dan tarif yang telah dilakukan Grab pada Mei 2018, yaitu:

1. Pendapatan mitra GrabBike di-review secara berkala telah mengalami peningkatan sebesar 12 persen per bulan dalam 3 bulan terakhir melalui peningkatan layanan GrabBike, GrabExpress, dan GrabFood.

2. GrabBike telah menaikkan argo minimum setiap perjalanan dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 sehingga telah menaikkan tarif per kilometer dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.300 untuk perjalanan jarak pendek.

3. Melalui peningkatan teknologi berdasarkan masukan mitra pengemudi aktif, GrabBike telah meningkatkan rata-rata tarif per kilometer dalam skala jauh di atas Rp 2.000.