Presiden Joko Widodo Ingatkan Tiga Tantangan Dunia Otomotif Indonesia

Fedrick Wahyu - Kamis, 2 Agustus 2018 | 18:00 WIB

Presiden Jokowi saat coba menaiki AMMDes (Fedrick Wahyu - )

“Dengan mulai maraknya teknologi mobil otonom, kita jadi harus meredefinisi pengertian mobil. Apakah itu masih bisa disebut mobil?” tanyanya.

“Lalu transportasi online, yang mengubah fungsi mobil yang tadinya sebagai produk, menjadi sebuah jasa,” lanjutnya.

“Jawabannya bebas ditentukan oleh industri otomotif,” katanya lagi.

Lalu tantangan ketiga yang menjadi perhatian Jokowi, yakni risiko jangka pendek siklus otomotif.

(BACA JUGA: Harga Honda Super Cub 125 Di Jepang Sih Tembus Rp 50 Jutaan, Di Sini Ada Yang Mau Beli?)

Menurut ia, siklus otomotif sangat peka dengan siklus ekonomi suatu negara.

Jika siklus otomotif di sebuah negara telah mencapai puncaknya, sangat mungkin di tahun berikutnya akan terjadi penurunan pada siklus ekonomi.

“Pengamat ekonomi ada yang mengatakan bahwa siklus otomotif di AS sudah mentok. Sementara di Cina, ekonominya sedang masuk tren perlambatan dan perang dagang dengan Amerika,” kata dia menjabarkan.

“Kita pun harus siap kalau sewaktu-waktu siklus otomotif mengalami penurunan. Namun harus tetap optimistis bahwa pasar otomotif Indonesia merupakan pasar yang besar,” pungkasnya.