Otomania.com - Pembongkaran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) bundaran Hotel Indonesia kemarin sedikit mengalami kendala (31/7/18).
Hal itu diungkapkan Muhammad Effendi, Proyek Manajer MRT untuk underground section yang khawatir kalau pengerjaan enggak selesai bisa memicu kecelakaan.
"Kendalanya terutama adalah pada malam hari yakni lalu lintas, karena kita bekerja dimana lalu lintas disatu sisi masih tetap berjalan," kata Effendi di Bundaran HI Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018).
"Jadi pertimbangan kita agar jangan sampai crane itu jatuh, untuk itu tantangan paling berat buat saya," tambahnya.
(BACA JUGA: Olahraga Berbeda Tiap Hari, Kunci Marc Marquez Kuat Jadi 'Pawang' Honda RC213V )
Ia mengaku, sebelumnya kontraktor menyanggupi sekitar 1 bulan untuk perobohan JPO, namun kemudian diperkecil lagi menjadi 4 hari.
"Tetapi karena permintaan dari Pak Gubernur harus segera dilakukan, untuk itu kami melakukan kajian lagi sehingga dari pengalaman kita bisa lakukan sekitar 1 malam," ungkapnya.
"Jadi kita buat target jam 09.00 WIB malam mulai, jam 06.00 WIB pagi selesai," tambahnya.
Untuk itu, pihaknya akan selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub).
(BACA JUGA: Prestasi Kalah Jauh, Tapi Kenapa Danilo Petrucci Terpilih Jadi Pengganti Jorge Lorenzo di Tim Pabrikan Ducati?)
Hal ini bertujuan supaya arus lalu lintas bisa berjalan dengan baik, aman dan lancar.
"Tentunya kita dibantu banyak dari Dinas Perhubungan yang mengatur rekayasa lalu lintas," paparnya.
Menurut dia, nantinya kerangka JPO tersebut akan dikirim ke Cilegon.
"Jadi ini punya kontraktor, jadi akan disimpan dulu," tutupnya.
(BACA JUGA: Buat Yang Belum Tahu, Ini Lo Tujuh Sensor Yang Wajib Nempel Di Motor MotoGP)