Menerawang Ke Masa Lalu, Dari Lima Pilihan, Rossi Pilih Mesin Yang Paling Kecil Tenaganya

Fedrick Wahyu - Rabu, 1 Agustus 2018 | 10:00 WIB

Masao Furusawa (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Valentino Rossi punya keinginan yang dianggap nyeleneh oleh perancang Yamaha YZR-M1 yang berlaga di MotoGP.

Masao Furusawa, engineer Yamaha Motorsport yang mengembangkan Yamaha YZR-M1 sampai Valentino Rossi bisa menghasilkan empat kali Juara Dunia.

Akhir 2010 dalam obrolan yang direkam Yamaha Motor Company (YMC) antara Valentino Rossi dan Masao Furusawa terungkap.

"Saya masih ingat pertama kali tes Yamaha YZR-M1 tahun 2004. Saya heran kenapa kamu lebih memilih mesin yang tenaganya paling rendah," jelas Masao Furusawa.

(BACA JUGA: Safety Car Masuk Trek di Suzuka 8 Hours, Malapetaka Buat Pembalap di Belakang, Sampai Terlempar ke Atas)

Saat tes pertama kali tahun 2004, Valentino Rossi diberikan lima jenis mesin.

Valentino Rossi lebih memilih jenis mesin yang tenaganya paling rendah.

"Saya butuh keseimbangan. Power yang enggak besar tapi merata. Motor mudah dikendalikan," bilang Valentino Rossi saat itu.

Inilah yang diinginkan Rossi untuk motornya sampai sekarang.

Power yang besar enggak ada artinya kalau tidak bisa dikendalikan.

(BACA JUGA: Enggak Cuma Pembalap, Michelin Juga 'Deg-degan' Hadapi Sirkuit Brno MotoGP Ceko)

Tahun ini diakui Valentino Rossi kalau Yamaha YZR-M1 punya power yang lebih besar dibanding musim lalu.

"Masalahnya enggak seimbang. Ketika di tikungan power enggak bisa dikendalikan. Akhirnya, ban motor cepat aus," jelas Rossi yang dikutip dari Crash.net.

Valentino Rossi menginginkan perubahan di bagian pengembangan elektronik.

Teknisi elektronik Yamaha YZR-M1 bisa memenuhi kebutuhan Rossi, Yamaha bisa lebih berbahaya.