"Namun sekarang, dia mulai mengeluh dan ini jadi kelemahannya," sambung sang bos.
Bahkan, pembalap bernomor 5 ini sering menyalahkan orang lain.
"Seseorang mengatakan Zarco menuduh teknisinya, tapi teknisi ini juga yang membantunya merebut pole position dan podium, jadi ini omong kosong," tambahnya.
Menurut Poncharal, perubahan ini karena ambisi tinggi Zarco yang ingin menang di kampung halamannya, MotoGP Prancis, beberapa waktu lalu.
Sejak itu, semua berubah.
"Zarco selalu maksimal, tapi di Le Mans kemarin dia sangat ingin menang sampai itu jadi misi sucinya, dan itu bikin dia kehilangan kontrol strateginya," kata Poncharal.
Dan ambisi berlebihan itulah yang bikin Zarco malah crash di kampung halamannya sendiri.
(BACA JUGA: Peminat Jangan Sampai Kehabisan, Pesan Tiket MotoGP Malaysia, Kuota Tinggal Dikit)