Paolo Ciabatti Dapat Pelajaran Berharga Dari Hijrahnya Jorge Lorenzo ke Repsol Honda, Padahal Digadang Jadi Proyek Investasi

Ditta Aditya Pratama - Jumat, 27 Juli 2018 | 18:30 WIB

Jorge Lorenzo sempat memimpin 14 lap dari 26 lap di MotoGP Belanda, sebelum akhirnya disusul Marc Ma (Ditta Aditya Pratama - )

Otomania.com - Jorge Lorenzo memutuskan hijrah dari tim Ducati ke Repsol Honda.

Dari kepindahan Lorenzo ke Repsol Honda, Direktur tim Ducati, Paolo Ciabatti mengaku telah belajar banyak.

Kepindahan Lorenzo tak lain karena merasa enggak dibutuhin lagi setelah performanya tak kunjung bagus sejak gabung dengan Ducati pada 2017.

Pada musim perdananya menunggangi Desmosedici, Lorenzo gagal meraih satu pun kemenangan seri balap.

Sementara itu, rekan setimnya, Andrea Dovizioso, justru berhasil menyelesaikan MotoGP 2017 sebagai runner-up.

(BACA JUGA: Tragis, Bocah TK Meregang Nyawa Dilindas Toyota Kijang Innova Ayahnya di Depan Sekolahnya)

Fakta tersebut pada akhirnya membuat Lorenzo menerima berbagai kritikan dan cibiran dari sejumlah pihak.

"Saya melihat bahwa setelah balapan di Le Mans (MotoGP Prancis 2018), saya tidak lagi diterima di Ducati, itulah mengapa saya mendekat ke Honda," kata Lorenzo.

Ironisnya, pasca-mulai melakukan pembicaraan dengan tim lain, Jorge Lorenzo malah tampil moncer.

Pebalap berkebangsaan Spanyol itu sukses menjuarai dua seri balap berikutnya (MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya) secara beruntun.

Namun, keberhasilan tersebut tidak cukup untuk mengubah keputusan Lorenzo.

Juara dunia MotoGP 2010, 2012, dan 2015 itu tetap memilih meninggalkan Ducati dan pindah ke Honda.

(BACA JUGA: Ayah Bocah TK Yang Tak Sengaja Melindas Anaknya Pakai Toyota Kijang Innova Kondisinya Shock Berat)