“Kita sudah hilang akal jangan parkir di jalan. Begitu satu parkir, nanti manjang, tahu sendiri lah. Kalau sadar sebenarnya enggak perlu begini juga,” ungkapnya, Selasa (10/7/2018).
"Fungsinya supaya tidak parkir, tapi tetap juga. Sekarang kan modelnya gitu, punya mobil enggak punya garasi."
"Solusi ini sudah berkali-kali kita bicarakan, sulit cari kesadaran masyarakat, dan kebetulan fenomenanya seperti itu,” tuturnya.
Mantan Lurah Rawa Badak Selatan Sutarjo mengatakan, sebenarnya jalur dengan lebar sekitar satu meter itu difungsikan untuk para disabilitas.
Namun oleh warga setempat malah digunakan sebagai parkir kendaraan mereka.
(BACA JUGA: Tubuh Sopir Truk Ambruk, Ternyata Ada Peluru Nyasar Mengenai Kepala Saat Melintas di Tol Jakarta )
“Dari mulai bulan puasa waktu penataan waduk, kan saya rapiin, saya kasih garis, saya kasih pemberitahuan supaya jangan parkir di situ, karena digunakan untuk pejalan kaki dan disabilitas,” papar Sutarjo.
Akhirnya langkah pembuatan tiang-tiang tersebut terpaksa dilakukan untuk memberi ruang ke penyandang disabilitas memanfaatkan jalan tersebut.
Apalagi lahan tersebut sering digunakan warga untuk parkir yang sebenarnya melanggar peraturan.
Dirinya menambahkan,"namanya orang situ mau parkir, punya mobil enggak punya lahan parkir. Makanya saya kasih pembatas itu."
"Kalau pagi sore kan ramai, kasihan yang di situ, kan nyaman kalau dikasih itu buat jalan,” jelasnya.
(BACA JUGA: TVS Mau Luncurkan Skutik 210 Cc, Disebut-Sebut Basis Skutik 150 Cc Untuk Colek NMAX dan PCX)
Wah bisa jadi ide untuk kampung-kampung lainnya nih misal ada warga yang sering menutup jalan untuk parkir kendaraan.Hehe