Otomania.com - Mitsubishi Grandis pertama keluar dulu harus bersaing ketat dengan Honda Odyssey.
Masuk dalam kategori mobil keluarga yang nyaman dipakai.
Soalnya, mobil ini punya desain kabin lega, mampu menampung minimal 7 penumpang di dalamnya.
Belum lagi dapur pacu 2.400 cc yang terbilang cukup bertenaga, meski beberapa orang menganggapnya terlalu boros.
Lalu, apa sih kekurangan Grandis?
(BACA JUGA: Jorge Lorenzo Bantah Isu Boyong Kepala Kru ke Repsol Honda, Akui Tak Punya Wewenang)
Menurut Kirsono, pemilik bengkel spesialis Mitsubishi, Berlian Maju Motor, Grandis tidak memiliki penyakit khusus.
“(Penyakitnya) umum saja. Untuk usia 5 tahun ke atas, biasanya kaki-kaki. Tapi kalau mesin dan matiknya, itu tergantung perawatan sebelumnya,” ujar Kirsono.
"Dan, untuk part elektrik, itu enggak bisa jadi acuan waktu. Kalau ketika beli dapat bagus, maka akan awet. Tapi kalau apes, sebaliknya,” lanjut Kirsono.
Kirsono menambahkan bahwa memang ada kekurangan lain yang dimiliki Grandis.
“Oh ya, setirnya agak ‘lari’ ke kiri. Dibawa ke tukang spooring, mereka langsung mengerti,” ujarnya.
(BACA JUGA: Termasuk Murah Atau Mahal? Harga Resmi New Suzuki Jimny Sierra Terendah Rp 228 Jutaan)
Namun, problem tersebut berkaitan juga dengan kaki-kaki, yang biasanya berhubungan dengan kondisi medan dan usia komponen.
Untuk masalah pada kaki-kaki Grandis, tidak lagi perlu khawatir soal harga.
Sebab, pemilik Grandis yang tergabung dalam komunitas telah nyaman menggunakan part kualitas kedua atau KW yang harganya lebih miring.
“Kaki-kaki biasa kena di bushing stabilizer, link stabilizer, dan bushing low arm. Penggantian untuk part-part tersebut, kalau yang asli lumayan mahal,” ucap Kirsono.
“Pakai yang KW saja, kualitasnya sudah oke, merek 555,” sarannya.
(BACA JUGA: Jadwal Grand Prix Padat, Para Pembalap MotoGP Absen di Ajang Suzuka 8 Hours, Dani Pedrosa Ngebet Pengin Ikutan)
Ia pun memberikan perbandingan harga untuk part kaki-kaki antara yang orisinal dengan yang KW.
Link stabilizer orisinal Rp 780 ribu per 1 buah > KW, Rp 400 ribu – Rp 500 ribuan per 2 buah.
Bushing low arm orisinal Rp 300 ribuan per 1 buah > KW, Rp 80 ribu per 1 buah.
“Oh ya, satu lagi, yakni ball joint. Pakai yang KW hanya Rp 300 ribuan. Sementara kalau pakai orisinal, harus ganti keseluruhan atau assy,” tutupnya.