Salut, Tiga Mahasiswa Indonesia Manfaatkan Gas Buang Knalpot Untuk Ubah Limbah Plastik Jadi BBM

Fedrick Wahyu - Jumat, 6 Juli 2018 | 20:30 WIB

Ilustrasi knalpot mobil (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Banyak negara di dunia yang mencoba mengatasi permasalah sampah plastik, termasuk Indonesia.

Namun, di tangan tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), limbah plastik justru diubah menjadi bahan bakar mobil.

Tiga mahasiswa bernama Thya Laurencia Benedita Araujo, Herman Amrullah dan Sholahudin Allayubi membuat inovasi berupa konsep mobil pintar berbahan bakar limbah plastik.

Ide ini muncul di tengah ramainya pemberitaan bahwa Indonesia adalah produsen sampah plastik terbanyak kedua di dunia setelah China.

(BACA JUGA: Honda Pernah Ciptakan Piston Oval, Bisa Tampung 8 Klep, Tapi Dilarang Turun Di MotoGP)

"Kami menyayangkan masalah plastik di Indonesia yang tidak termanajemen dengan baik." ujar Thya dikutip dari kompas.com.

"Jadi kami punya ide, mengapa kita tak mengubah sampah plastik menjadi energi sekaligus membantu kekurangan energi di Indonesia," lanjut Thya.

Meskipun begitu, pengolahan sampah sebagai sumber energi bukanlah hal baru.

Terobosan mereka menjadi berbeda, karena tidak lagi membutuhkan energi tambahan untuk mengolah limbah.

Kompas.com
Tiga mahasiswa UGM yang berhasil menyabet gelar juara dalam ajang lomba inovasi teknologi yang disel

"Upaya untuk mengonversi limbah kan sudah banyak. Tapi mayoritas menggunakan LPG untuk membakarnya. Nah, kami punya ide dengan mengonversi sampah plastik itu memakai gas buangan knalpot, jadi gratis," ujar Herman.

Gas buang knalpot mobil yang suhunya bisa melewati 400 derajat Celcius, cukup untuk melakukan pembakaran pada limbah plastik.

Berdasarkan konsep yang mereka buat, sebanyak dua kilogram sampah plastik bisa diolah menjadi 2,2 liter Bahan Bakar Minyak (BBM).

(BACA JUGA: 20 Tahun Menunggu, Akhirnya Suzuki Jimny Generasi Baru Resmi Dirilis)

Plastik yang bisa digunakan adalah botol-botol ataupun plastik bening.

Lebih jauh lagi mereka berharap energi berbahan bakar limbah plastik ini menjadi salah satu energi yang digunakan di masa depan.

Ketiga mahasiswa UGM mengikuti lomba inovasi teknologi yang diselenggarakan di London, Inggris pada Kamis (5/7/2018).

Mereka berhasil menyabet juara pertama di ajang tersebut.