Senggolan Saat Nyalip, Ibu Dan Anak Di Tulungagung Tewas Tertabrak Mobil

Fedrick Wahyu - Jumat, 6 Juli 2018 | 18:20 WIB

Ilustrasi Kecelakaan di Tanjakan (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Seorang ibu dan anaknya mengalami kecelakaan mengerikan di Jalan Raya Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Kamis (5/7/2018).

Sang ibu, Murtin (44) dan anaknya, Alexa Bunga Tri Arum (9) asal Desa/Kecamatan Rejotangan meninggal di lokasi kejadian.

Menurut saksi mata, Her, awalnya korban mengendarai Yamaha Jupiter AG 5897 LW dan melaju kencang ke arah timur.

Saat itu di depannya melaju ke arah yang sama, Parni (70) warga Dusun Kedung Manten, Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan yang mengendarai sepeda kayuh.

Murtin bermaksud mendahului Parni, namun saat motornya sejajar dengan sepeda Parni, keduanya bersenggolan.

(BACA JUGA: Wuih, Selisih Harga Vespa Sprint Carbon di Thailand dan Indonesia Banyak Juga)

“Sepertinya korban ini takut karena dari depan ada mobil. Makanya dia berjalan terlalu ke kiri,” ujar Her.

Karena senggolan itu, motor Murti melaju serong ke kanan.

Di saat yang bersamaan melaju Isuzu Panther N 1436 CW yang dikemudikan Aris Tri Novadianto (35), warga Rugkut Kidul, Surabaya.

Tabrakan antara motor dan mobil tidak bisa dihindarkan.

Akibat benturan dua kendaraan ini, tubuh Murtin dan Alexa terpental.

Keduanya terluka parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Yang meninggal duluan ibunya, anaknya sempat ditolong, tapi kemudian meninggal,” tambah Her.

(BACA JUGA: Main Selonong, Yamaha Mio dan Jupiter Adu Banteng, Dua Pengendaranya Dilarikan Ke Rumah Sakit)

Kanit Laka Lantas Polres Tulungagung, Ipda Diyon Fitrianto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Dari olah TKP dipastikan, tabrakan terjadi di lajur berlawanan dari arah laju motor korban.

“Jadi motor korban masuk lajur berlawanan, kemudian bertabrakan dengan mobil dari depan,” terang Diyon.

Namun polisi belum mengambil kesimpulan dari kejadian ini.

Selain dua orang meninggal dunia, Parni juga mengalami luka ringan.

Sebab setelah bersenggolan dengan motor Murtin, Parni jatuh dari sepeda kayuhnya.