Untuk ketiga kalinya, pengendara motor itu kembali menghampiri mobilnya, serta memberi tahu bahwa ada kerusakan di mobilnya.
Akhirnya, Armedya menepi di depan depan pintu masuk Gedung Citywalk Gajah Mada yang saat itu belum beroperasi.
Saat turun, Armedya meninggalkan tas yang ada di kursi penumpang.
Armedya turun hanya membawa dompet, kunci, dan ponsel.
Pengendara motor itu pun ikut menepi sembari menunjuk ke arah knalpot mobilnya, seakan-akan mengalihkan perhatian.
(BACA JUGA: Marc Marquez Beberkan Penyebab Jebloknya Performa Dani Pedrosa)
Alhasil, Armedya tidak menyadari apabila ada dua orang berboncengan motor ketika itu datang dan turun, kemudian mengambil tas di bangku penumpang dan kabur.
Setelah itu, Armedya kembali masuk ke mobil, dan pengendara motor yang memberitahukan ada kerusakan pada mobilnya, turut meninggalkan lokasi kejadian.
Ia pun sadar barang-barangnya hilang, antara lain Macbook ME294 late 2013 warna silver, tas herschel warna abu-abu gelap, harddisk Seagate 1Terrabyte, hardisk Western Digital putih 1 Terrabyte milik Kantor Staf Presiden, pin Sekretariat Militer Istana kepresidenan, Kartu nama Kantor Staf Presiden, hingga uang tunai Rp 3,3 Juta.
Aksi ini sudah diberi tahu kepolisian setempat.
Mengingat salah satu yang digasak begal adalah laptop yang di antaranya berisi berbagai dokumen penting, perwakilan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) bahkan sampai membuat pernyataan tertulis ke Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi, agar kasus yang menimpa Armedya ini segera diselesaikan.
(BACA JUGA: Honda Jazz Dapat Penyegaran di Sektor Wajah, Grill Baru)
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Taman Sari AKBP Rully Indra Wijayanto dan Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Edy Sitepu belum merespons soal kasus tersebut.