Donald Trump Terapkan Pajak Tinggi, Tapi Enggak Terima Kalau Harley-Davidson Pindah Produksi Ke Luar Negeri

Irsyaad Wijaya - Jumat, 29 Juni 2018 | 09:00 WIB

Trump berfoto dengan dua unit Harley-Davidson (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Presiden Amerika Serikat, Donald J.Trump menaikkan biaya pajak perusahaan di negaranya yang membuat Harley-Davidson gusar.

Mengatasi itu Harley-Davidson berencana menaikkan produksinya di luar negeri setelah mendengar terjadi perang dagang antara Amerika dengan Uni Eropa.

Hingga detik ini Harley-Davidson telah membangun pabrik di luar negeri seperti Australia, India, Brazil, dan Thailand.

Namun, motor yang dibangun khusus dijual ke pasar lokal dan tidak diimpor dan dipasarkan ke Amerika.

(BACA JUGA: Jangan Lewatkan, Nanti Malam Dani Pedrosa Jumpa Pers Beberkan Nasibnya)

Nah, mendengar rencana Harley-Davidson tersebut, Trump menunjukkan sikap enggak senangnya lewat akun Twitternya.

Harley-Davidson tidak boleh dibangun di negara lain, jangan pernah! Karyawan dan pelanggan mereka sudah sangat marah kepada mereka. Jika mereka bergerak, lihat, ini akan menjadi awal dari akhir - mereka menyerah, mereka keluar! Aura akan hilang dan mereka akan dikenakan pajak yang belum pernah terjadi sebelumnya!

Saat saya menerima pejabat Harley-Davidson ke Gedung Putih, saya mencaci mereka tentang tarif di negara lain, seperti India, yang terlalu tinggi. Perusahaan-perusahaan sekarang sedang kembali ke Amerika. Harley harus tahu bahwa mereka tidak akan dapat menjual kembali ke AS tanpa membayar pajak yang besar!

Trump juga memberi tahu Harley-Davidson bahwa meskipun tarif yang diusulkan bisa menaikkan harga bahan baku yang digunakan, perusahaan motor tidak akan terpengaruh oleh itu.

(BACA JUGA: Pajero Mahal Dapat Ubahan di Sektor Muka, Gril Baru, Mesin Lama)

Sejujurnya, kita tidak tahu seberapa sabar Harley-Davidson menerima tarif pajak tersebut.

Berdasar data Bloomberg, penjualan Harley-Davidson U.S menurun setiap kuartal sejak Q1 2015.

Dalam tahap kuartal pertama di 2018, penjualan turun lebih banyak dalam lima tahun terakhir.

Namun sekarang, melihat bahwa peningkatan biaya produksi dan ekspor akan sangat besar, meningkatkan biaya produksi di negara lain dan memperlambat untuk Amerika nampaknya akan menjadi naluri bisnis yang baik.