Larangan Mengemudi Mobil Bagi Wanita di Arab Saudi Dicabut , Perempuan Ini Langsung Jajal Mobil F1!

Irsyaad Wijaya - Senin, 25 Juni 2018 | 16:20 WIB

Aseel Al-Hamad rayakan pencabutan lrangan mengemudikan mobil bagi wanita di Arab Saudi dengan menjajal langsung mobil Formual 1 (Irsyaad Wijaya - )



Otomania.com - Keputusan Kerjaan Arab Saudi memperbolehkan para wanita di sana mengemudikan mobil disambut riang oleh semua kalangan.

Bentuk perayaannya beragam, mulai dari mengemudikan mobil memenuhi jalanan kota Riyadh sampai mengemudi hingga perbatasan negara lain.

Tapi cara berbeda dilakukan wanita satu ini yang merupakan anggota Dewan Federasi Balap Motor Saudi, Aseel Al-Hamad.

Ia diberi kesempatan menjajal langsung mengemudikan mobil Formula 1.

Kesempatan itu dia dapatkan saat seri kedelapan Grand Prix Perancis yang berlangsung di Sirkuit Paul Ricard, Le Castellet. 

(BACA JUGA: Sandiaga Uno Terbang ke Amerika Serikat, Diundang Buat Belajar Urai Kemacetan di DKI Jakarta)

Al-Hamad menjajal mobil Lotus Renault E20 yang mengantarkan pembalap Kimi Raikkonen menjadi juara Grand Prix Abu Dhabi di 2012.

Dia berpartisipasi dalam pawai yang diadakan pabrikan Perancis tersebut sebagai bagian dari acara bertajuk "Passion Parade".

Dikutip dari Autosport, Al-Hamad telah mengikuti latihan yang dipersiapkan Renault sejak 5 Juni kemarin. Dimulai dari mobil komersial Renault.

Dia mengatakan sangat senang karena bisa memulai era baru di mana perempuan boleh menyetir dengan berkesempatan mencoba mobil F1.

"Ini adalah gestur yang indah dari Renault dan F1 untuk mendukung sebuah era baru yang tengah terjadi di Saudi," ujar Al-Hamad.

(BACA JUGA: Pagi-Pagi, Jasad Berlumuran Darah Tergeletak di Samping Motor di Kawasan Pasar Minggu)

Dia telah mengatongi Surat Izin Mengemudi ( SIM) di Saudi, dan mengaku sangat senang bisa berkendara di jalanan Saudi.

Sebelumnya pada Minggu, otoritas Saudi telah resmi mencabut larangan bagi perempuan untuk mengemudi di jalan raya.

Para wanita merayakannya dengan mengemudi pada tengah malam. "Saya seperti bebas. Saya sangat bahagia," kata MOna Al-Fares, seorang dokter dari Jeddah.

Di Riyadh, Aliah Naser menyaksikan ibunya, Romoush Bana, menyopir untuk pertama kalinya. "Saya berharap semuanya bisa menikmati perubahan ini," jelasnya.

Kebijakan reformasi ini menjadi bagian dari upaya Saudi untuk meningkatkan gairah perekonomian, selain dari sektor minyak yang mengalami kemerosotan.

(BACA JUGA: Produsen Senjata Legendaris Rusia Bikin Mobil dan Motor Listrik, Amankan Piala Dunia 2018)

Dengan diizinkannya perempuan untuk menyetir mobil ,lapangan kerja bagi perempuan akan meningkat.

Bloomberg memperkirakan, nilai output ekonomi pada 2030 akan bertambah hingga 90 miliar dolar AS.